IKAN CUPANG DAN RUJAK. Saat menyantap rujak buah di meja rapat dengan para kolega sambil melihat ikan cupang yang berada dihadapan kami, saya bertanya ke para kolega, apa persamaan dan perbedaan ikan cupang dan rujak buah. Mereka cuma bingung dengan pertanyaan aneh tersebut.
Untuk persamaannya, apa itu? Ada yang menjawab, sama-sama untuk dinikmati. Itu betul. Walau dengan cara yang berbeda. Nah, lanjut saya, sekarang dimana letak bedanya?
Kolega menjawab banyak bedanya. Misalnya? Rujak terdiri dari buah, sedangkan ikan cupang merupakan satu jenis hewan. Apalagi? Yang satu dimakan, yang satu dilihat. Saya bilang, kalau jawabannya seperti itu, anak sekolah dasar pun juga tahu. Jadi apa bedanya?
Dimana kita membeli rujak buah? Di tukang rujak buah tentunya. Abang penjual meletakkan semua buahnya di dalam akuarium. Baru kemudian di potong-potong sebelum disajikan. Bagaimana dengan ikan cupang? Ikan cupang yang kita lihat di jual pinggir jalan, ditaruh di plastik. Nah, bukankah itu terbalik? Seharusnya ikan cupang di taruh di akuarium, sedangkan buah ditaruh di plastik? Eh?
Saya dan my sister mengoleksi novel Lupus sejak masih remaja. Beberapa hilang karena dipinjam dan tak pernah kembali. Akhirnya saya beli lagi. Dulu mencarinya penuh perjuangan. Dari satu toko buku ke toko buku lainnya. Tak terkecuali lapak buku bekas Pasar Senen disinggahi. Dulu belum ada toko online semacam tokopedia, bukalapak, shopee dan lainnya.
Saat menyantap rujak buah di meja rapat dengan para kolega sambil melihat ikan cupang yang berada dihadapan kami, saya bertanya ke para kolega, apa persamaan dan perbedaan ikan cupang dan rujak buah. Mereka cuma bingung dengan pertanyaan aneh tersebut.
Langkanya minyak goreng yang terjadi di sejumlah daerah kembali mengingatkan saya akan perbincangan dengan almarhum Pak Mar’ie Muhammad. Pak MM, biasa kami menyebutnya begitu, merupakan Menteri Keuangan periode Maret 1993-Maret 1998. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada 11 Desember 2016 di RS PON Jakarta.