Ada waktu tertentu dimana kita perlu memanjakan diri. Tak terkecuali saat sarapan pagi. Sarapan sambil menikmati sunrise mungkin hal yang bisa dijumpai dimana saja. Tapi sarapan sambil menikmati sunrise dengan latar belakang candi mungkin satu momen yang terbilang langka.
Sulawesi identik dengan kuliner olahan lautnya. Kekayaan alam dari laut memang menjadi ungggulan daerah Sulawesi. Untuk dapat mencicipi kuliner khas Sulawesi, tak perlu jauh-jauh datang ke Sulawesi. Di daerah Yogyakarta, tepatnya di Kabupaten Sleman, terdapat rumah makan dengan citarasa khas Sulawesi dengan rasa asin dan pedas.
Nah, ada satu kuliner nasi uduk langganan saya. Sepulang dari kantor, walau agak malam, saya biasanya mampir ke tempat ini. Sebenarnya yang saya incar bukan nasi uduknya. Tapi lauk yang menyertainya. Bukan ayam gorengnya. Tapi babat, iso, dan parunya. Saya pasti nambah kalau makan disini. Tak pernah sepiring nasinya.
Sayangnya, bila Anda cari di goooglemaps tak bakal ditemukan. Ulasannya di internet pun tak ada. Bahkan tak ada pula penjualan secara online via ojol. Yang jelas, tempat ini bila pagi hari selalu antre dan ramai. Berada di daerah Kayu Putih, Jakarta Timur. Persisnya berada di Jalan Kayu Putih Selatan VI.
Ternyata, saat kami menghampiri tempat aneka makanan disajikan, yang juga merupakan bagian dapur, sudah ramai sekali pengunjung membludak. Para pengunjung ramai mengerubungi aneka masakan yang masih tersedia. Bahkan banyak pengunjung yang juga ikutan masuk ke dalam, yang harusnya disana hanya petugas saja. Disini rupanya tak berlaku yang datang duluan dilayani. Harus gercep alias gerak cepat dan pro aktif.