/ 24 KULINER LEGENDARIS DAN HITS DI RAWAMANGUN DAN SEKITARNYA
24 KULINER LEGENDARIS DAN HITS DI RAWAMANGUN DAN SEKITARNYA
24 KULINER LEGENDARIS DAN HITS DI RAWAMANGUN DAN SEKITARNYA
Selama puluhan tahun tinggal di Rawamangun, tak elok rasanya bila saya tak menulis soal kuliner legendaris dan hits di daerah ini. Saya tentu saja mengenal baik daerah ini. Bayangkan, sejak masih dalam kandungan, lahir, besar, hingga saya menetap di daerah ini selama puluhan tahun. Bahkan hingga sekarang, saya masih rutin datang ke rumah orangtua di Rawamangun.
Beberapa kawan selalu menanyakan, kapan menulis artikel mengenai kuliner legendaris dan hits di Rawamangun. Tapi sebelum lanjut bicara kuliner, ada yang perlu diluruskan disini mengenai daerah Rawamangun.
Rawamangun merupakan nama satu kelurahan di Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Masih di Kecamatan Pulo Gadung, ada satu kelurahan yang bernama Kelurahan Jati. Dahulu Kelurahan Jati dan Rawamangun menjadi satu. Namanya Kelurahan Jatirawamangun. Karena penduduk semakin padat, kelurahan ini dipecah menjadi dua, Jati dan Rawamangun. Maka itu, tak heran, bila warga yang tinggal di Kelurahan Jati ditanya oleh orang lain, “tinggal dimana”, sebagian besar akan menjawab, “di Rawamangun.” Tidak salah juga bila melihat asal-usulnya, walau memang secara administratif mereka tinggal di Kelurahan Jati. Bila dijawab “tinggal di Jati”, malah bisa membuat sebagian orang menjadi bingung dengan nama daerah ini atau tidak familiar.
Kelurahan Rawamangun dimulai dari Jalan Pemuda, baik sisi kiri dan kanan jalan, hingga perempatan Mall Arion. Batasnya dengan Kelurahan Jati berada di perempatan Mall Arion. Yang memisahkan ialah Jalan Velodrome terus ke Jalan Paus, hingga ke Jalan Pegambiran. Dari arah Arion hingga menuju ke arah Kawasan Industri Pulo Gadung, masuk ke Kelurahan Jati.
Area Kelurahan Rawamangun
Area Kelurahan Jati
Arti legendaris disini ialah kuliner ini berdiri sudah sejak lama. Sedangkan arti hits, ya tetap hits. Bisa juga berarti laris atau viral. Legendaris tak berarti hits. Begitu pula sebaliknya. Hits tak berarti legendaris. Beberapa kuliner di Rawamangun bahkan sudah ada dari saya belum lahir. Oh ya, semua tempat sudah pernah saya singgahi dan cicipi. Dan boleh dibilang hampir semua sudah pernah saya tulis pula reviewnya. Jadi sebenarnya artikel ini merupakan rangkuman tulisan yang pernah ada.
Ingat ya, ini bukan ‘katanya’ atau hanya dari hasil riset internet seperti artikel-artikel kuliner di tempat lain. Foto atau gambarnya juga bukan asal comot dari internet, walau mungkin not-high resolution, dan bukan diambil dari kamera canggih, tapi hasil bidikan kamera hp sendiri.
So, dimana saja Kuliner legendaris dan hits di (Jati)Rawamangun berada?
1. Seafood Tiga Dara
Bila Anda pernah tinggal di Rawamangun, tentu sudah tak asing lagi kuliner seafood yang melegenda. Namanya Seafood Tiga Dara. Kuliner ini sudah ada sejak tahun 1982. Berbentuk warung tenda. Awalnya berada di Jalan Paus, Rawamangun. Lalu menjelang reformasi, pindah ke halaman parkir di Pasar Rawamangun, Jalan Pinang. Depan Terminal Bus Rawamangun. Saya ingat, saat masih duduk di bangku SD, pernah mencicipi satu mangkuk kecil kerang rebus seharga 300 rupiah. Tigaratus ya. Wuih, sudah lama sekali.
Dalam perjalanannya, kuliner ini berkembang pesat. Tak heran bila Tiga Dara membuka banyak cabang. Menurut Mas Doyok, sang pramusaji senior, setidaknya ada 11 cabang Tiga Dara. Sebagian cabang-cabang tersebut dikelola oleh anak dan saudaranya.
Ada 4 yang dikelola langsung oleh ayahanda sang pemiliknya, yaitu di Pasar Rawamangun, Pulo Gebang Indah, Ruko Simponi Harapan Indah Bekasi, dan di Jalan Tipar Cakung. Ke-4 cabang ini tertera sesuai di kuitansi yang kami terima.
Saat kami ke Pasar Rawamangun, di warung tenda ini hanya tersedia 9 meja makan yang disusun 3 baris. Tak seperti dulu yang begitu luas. Sebelum pandemi, warung tenda ini dua kali lipat luasnya dari yang sekarang. Seperti diduga, pandemi menyebabkan jumlah pengunjung berkurang. Pendapatan pun otomatis ikut berkurang. Apalagi saat PSBB dan PPKM dimana pengunjung tak boleh makan di tempat, hanya take away saja. Ditambah, harga sewa tempat yang juga tidak berubah.
Namanya seafood, tentu saja menu utamanya seafood. Untuk menu ikan, tersedia ikan baronang, bawal, kuek, dan gurame. Lalu ada cumi goreng saos. Yang suka kerang, ada kerang dara rebus dan kerang dara goreng. Begitu pula untuk kerang ijo, ada kerang ijo rebus dan kerang ijo goreng. Juga ada udang goreng saos. Tak lupa kepiting. Pilihan jenis masaknya, ada pilihan: bakar, saos padang, saos tiram, dan saos lada hitam.
Alamat: Seafood Tiga Dara Halaman Parkir, Pasar Rawamangun, Jl. Pinang Raya No.55, RT.2/RW.8, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
2. Pondok Ayam Goreng H. Halim
Satu lagi kuliner legendaris di Rawamangun, Jakarta Timur. Namanya: Pondok Ayam Goreng H. Halim. Biasa disebut Ayam Goreng Halim. Kuliner ini telah berdiri sejak 1976. Terletak di Jl. Pegambiran No. 5, Rawamangun. Menu andalan resto ini tentu saja ayam goreng kampungnya.
Ada pula menu favorit lain yang tak kalah nikmatnya, seperti sate kulit, cumi masak hitam, dan pepes jamur. Tersedia pula gudeg, sayur asem, sayur lodeh, krecek, ati ampela, tempe dan tahu goreng. Selain menu ayamnya yang nikmat, rasa sambelnya juga beda dari yang lain.
Rumah makan ini didirikan oleh Bapak H. Halim yang telah wafat enam tahun lalu dan saat ini dikelola oleh Ibu Halim. Untuk sekarang, rumah makan ini tidak membuka cabang. Buka dari jam 10 pagi hingga jam 8 malam. Dahulu, saat masih tinggal di rumah lama, yang memang berjarak hanya beberapa puluh meter saja, saya selalu teringat almarhum Ibunda yang membelikan ayam goreng ini bila saya terlihat susah makan. Beberapa kali bila ada acara tertentu, kami juga memesannya di rumah makan ini.
Bagaimana dengan harga? Harga per 12 Maret 2021, saat kami kunjungi: satu potong ayam goreng kampung seharga 22ribu, sedangkan ayam goreng negeri 20ribu. Pepes jamur 12rb. Sayur tahu 15ribu. Krecek 20ribu. Cumi masak hitam 30ribu, setengah porsi yang kami pesan seharga 20ribu.
Alamat: Pondok Ayam Goreng H. Halim Jl. Pegambiran No.5, RT.12/RW.7, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
3. Bakso Gepeng Pak Jangkung Rawamangun
Bicara kuliner enak di Rawamangun dan sekitarnya memang tak ada matinya. Satu lagi kuliner legendaris di daerah ini, Bakso Gepeng Pak Jangkung. Terletak di Jl. Melati no. 10, Rawamangun. Namanya gepeng, karena baksonya berbentuk gepeng. Biasa disebut juga bakso halus. Ada pula bakso uratnya. Dan tentu saja ditambah mi putih dan kuning.
Ada banyak yang menyandang nama 'Bakso Gepeng' di seputaran Rawamangun. Setidaknya ada 3 tempat. Nah, Bakso Gepeng Pak Jangkung ini merupakan pelopor yang pertama. Awalnya, berjualan dengan gerobak di daerah Senen sebelum tahun 80an. Karena daerah sana pada saat itu dirasa tidak aman, Pak Jangkung memutuskan pindah ke Rawamangun sekitar tahun 80an.
Masih dengan gerobak, berjualan di Jl. Pinang, depan Toko Material Fajar, dulunya toko kelontong. Lalu sempat pindah tak jauh dari situ. Dan mulai tahun 2012 mengontrak di Jl. Melati hingga kini.
Lantas dimana hubungannya dengan Bakso Gepeng yang lain? Selama ini, Bakso Gepeng yang berada di depan Apotek Rini, Rawamangun justru yang lebih kesohor, dikenal dengan nama 'Bakso Gepeng Rawamangun'. Lalu ada pula 'Bakso Gepeng H. Ali' di seberang Supermarket Tiptop Rawamangun, sebelah Bank BCA. Pak Jangkung, nama aslinya Subar atau Sabar bila dalam Bahasa Jawa. Setelah sukses, ia mengajak dan mengajari adiknya untuk berjualan dan bagaimana membuat bakso yang enak. Sang adik bernama Pak Kosim. Pak Kosim inilah yang berjualan di depan Apotek Rini, yang sering pula disebut dengan nama 'Bakso Gepeng Apotek Rini'. Sedangkan yang di seberang Supermarket Tiptop, Bakso Gepeng H. Ali, juga masih saudara dengan Pak Jangkung. Pak Subar kini menetap di kampungnya. Usahanya saat ini dikelola oleh anaknya, Mas Uri.
Seporsi Bakso Gepeng Pak Jangkung seharga 18ribu saja. Cukup murah. Buka dari jam 8 pagi hingga 8 malam. Terserah Anda mau pilih Bakso Gepeng yang mana. Yang pasti, Bakso Gepeng Pak Jangkung merupakan pelopor bakso gepeng, setidaknya di daerah Rawamangun.
bakso urat, bakso gepeng, dan mi putih
Open Hours: 08.00 - 20.00 WIB
Alamat: Bakso Gepeng Pak Jangkung Jl. Melati 10, Rawamangun
Bakso Gepeng Apotek Rini lebih kesohor ketimbang Bakso Gepeng Pak Jangkung Rawamangun. Biasa disebut juga Bakso Gepeng Rawamangun. Namanya begitu, karena kuliner ini (tadinya) berada tepat di depan Apotek Rini Rawamangun. Pak Kosim sebagai pemilik Bakso Gepeng Apotek Rini merupakan adik dari Pak Jangkung. Pak Jangkunglah yang mengajarkan Pak Kosim untuk berjualan dan bagaimana membuat bakso yang enak. Justeru, Bakso Gepeng milik Pak Kosim inilah yang terkenal di daerah Rawamangun.
Pak Kosim berjualan di depan Apotek Rini, yang sering pula disebut dengan nama 'Bakso Gepeng Apotek Rini'. Sedangkan yang di seberang Supermarket Tiptop, Bakso Gepeng H. Ali, juga masih saudara dengan Pak Jangkung.
Nah, kuliner ini sekarang pindah tak jauh dari Apotek Rini. Beberapa puluh meter saja. Di area parkir Toko Kue Soes Merdeka. Walau begitu, banyak orang masih menyebut dengan nama Bakso Gepeng Apotek Rini.
Alamat: Jl. Balai Pustaka Timur D%2F43 RT 005%2F010 Jati Pulo Gadung Jakarta Timur DKI Jakarta, RT.4, RT.4/RW.11, Rawamangun, Pulo Gadung, East Jakarta City, Jakarta 13220
5. Nasi Uduk Cakalang
Satu lagi kuliner legendaris di Rawamangun. Nasi Uduk Cakalang. Sudah ada sejak saya belum muncul ke dunia, tepatnya tahun 1970. Diambil dari nama jalan tempat usaha ini, Jl. Cakalang Raya. Layaknya nasi uduk dan konco-konconya, lauk yang menyertainya seperti empal, ayam goreng, semur tahu, ati ampela, paru, telor balado, usus, bihun, orek, pesmol bandeng, pesmol gembung, dan gorengan. Selain nasi uduk, yang paling diincar yaitu empal dan ayam gorengnya. Tersedia pula aneka kue dan gorengan. Saat saya kesana, banyak yang sudah habis. Maklum karena kesiangan.
Rumah di Jl. Cakalang sudah lama dijual pemiliknya. Sempat pindah beberapa kali ke tempat yang tak jauh dari awal usaha ini berdiri. Pernah di Jl Cakalang I, Jl. Paus, hingga akhirnya sejak 2012 pindah ke Jl. Bawal Raya dengan status mengontrak sampai saat ini. Nama yang disandang tetap saja Nasi Uduk Cakalang. Dikelola oleh Ibu Rohimah, yang meneruskan dari orangtuanya. Ibu Rohimah dibantu oleh anak-anaknya, dan tetap semangat walau sudah memiliki 15 cucu.
Buka sejak jam 05.30. Sebelum pandemi, nasi uduk ini laris manis bak kacang goreng. Orang rela antri untuk bisa menyantapnya. Biasanya jam 8 sudah habis. Bagaimana dengan harga? Cukup bersahabat. Nasi uduk 7ribu. Telor balado 5ribu. Usus 3ribu. Ada pula lontong sayur plus telor seharga 14ribu.
nasi uduk cakalang
lontong sayur
bersama Ibu Rohimah yang telah memiliki 15 cucu
Open Hours: 05.30 - 08.00 WIB
Alamat: Nasi Uduk Cakalang Jalan Bawal Jl. Bawal Raya, RT.6/RW.8, Jati, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
Bila kalian mengaku anak sekitar Rawamangun, atau minimal pernah sekolah di daerah ini, kebangetan bila tak tahu kuliner ini. Apalagi yang dulu hobinya pacaran pas sekolah, ini jadi tempat favorit.
Kuliner ini begitu kesohor di tahun 1980-an oleh anak skitraw, alias sekitar Rawamangun. Saat itu mangkalnya persis di belakang Supermarket Artomoro. Setelah Artomoro luluh lantak karena kerusuhan 1998, tempat ini dibongkar dan direnovasi hingga berganti nama menjadi Rawamangun Square. Menu utama saat itu tentu saja, bakso. Kuliner ini makin berkembang pesat hingga akhirnya pindah ke jalan raya, tepatnya di Jl. Pegambiran, Jati, Jakarta hingga kini. Tak jauh dari Rawamangun Square.
Banyak yang mengira, rumah makan ini dimiliki oleh Orang Batak, karena bernama Charles. Padahal ngawur blas. Pemiliknya asli orang Jawa, masih sehat wal-afiat, bernama Pak Gimin. Rumahnya tak jauh dari tempat usahanya. Saat ini dikelola oleh anaknya Mas Widhi.
Lantas darimana nama Charles muncul? Sang pemilik, saat itu, oleh kawan-kawannya dipanggil Charles, karena mirip penyanyi legendaris, Charles Hutagalung. Kuliner dan penyanyi, jauh amat. Tapi begitulah. Biasanya bila saya kesini, saya tidak mengincar baksonya. Tapi kwetiaw, yang menurut saya oke rasanya. Banyak yang bilang, baksonya sudah tak seperti dulu lagi rasanya.
Harga seporsi bakso rerata 30ribu. Baik bakso telor, bakso kuah, atau bakso urat. Kwetiau spesial yang saya pesan, berisi ayam, bakso, telor ceplok seharga 35ribu. Ada juga menu lain seperti nasi goreng, bihun goreng, capcay, sapo tahu, dan lainnya. Oia, pastinya tersedia pula berbagai jenis minuman. Jam buka 11-21. Oh ya, kuliner ini halal. Dan tak memiliki cabang manapun.
ini dia penampakan baksonya, ada tahu dan tetelannya
kwetiaw, kesukaan saya di tempat ini
bersama Mas Widhi yang mengelola Bakso Charles
Alamat: Bakso Charles Jl. Pegambiran, Jati, Jakarta Timur
Satu lagi kuliner legendaris di Rawamangun. Sate Padang H. Ajo Manih. Biasa disebut Sate Padang Ajo Manih. Bukan hanya di Rawamangun, kuliner Sate Padang ini juga melegenda di Jakarta. Tak heran bila kuliner ini masuk dalam daftar Sate Padang paling favorit di Jakarta.
Dari taplak berwarna merah yang boleh dibilang tak berubah, penggemar sate padang sudah hapal sate ini berada dimana. Terletak di Jalan Balai Pustaka, Rawamangun, sekitar 50 meter sebelum Supermarket Tiptop di sebelah kiri jalan. Layaknya pedagang kaki lima, usaha ini menempati sisi trotoar dengan menggunakan tenda. Walau hanya tenda dengan sekitar 8 meja, tempat ini tak pernah sepi pembeli.
Jadi jangan tanya lagi soal rasa, yang pasti bukan rasa yang pernah ada. Seperti kebanyakan sate padang, pilihan isinya lidah, daging, jantung, dan usus. Bisa dicampur tentu saja. Seporsi dengan lontong seharga 32ribu. Untuk kerupuknya 3ribu. Saya sendiri biasa memesan dengan bumbu terpisah.
seporsi sate padang
seporsi sate padang yang biasa saya pesan dengan bumbu terpisah
Open hours: 17.00-24.00 WIB
Alamat: Sate Padang H. Ajo Manih Jl. Balai Pustaka, RT.4/RW.9, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 16968 0812-8141-154
Bicara kuliner di Rawamangun dan sekitarnya memang tak ada matinya. Satu rumah makan legendaris yang patut dicoba: Bakmi Tasik. Pelanggan menyebutnya Mie Tasik. Terletak di jalan Paus No. 93, Rawamangun, Jakarta Timur, tak jauh dari Terminal Bus Rawamangun. Dan sebelah persis Mie Kocok Bandung yang juga sama legendarisnya. Banyak yang mengira Mie Tasik itu juga Mie Kocok Bandung, atau sebaliknya. Padahal beda. Kedua kuliner itu bersebelahan. Ya, akhirnya kita nikmati semua kuliner tersebut, Mie Tasik dan Mie Kocok Bandung. Mie Tasik, berdiri sejak 1989 oleh Almarhum Yan Kustiyan, yang wafat sejak 2 tahun lalu. Kini diteruskan oleh anaknya, Mbak Heni.
Dari namanya, menu yang ditawarkan seperti mie ayam, mie baso, mie babat, mie yamin, mie baso babat, baso biasa dan lainnya. Tekstur mienya kenyal, dan tidak tebal, berbeda dari mie yang dijajakan di tempat lain.
ini dia, mie babat, favorit pengunjung
bersama Mbak Heni, sang pemilik
Open hours: 11.00 - 18.00
Alamat: Bakmi Tasik Jl. Paus No. 93, RW.8, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220 (021) 4712531
Jika Anda penggemar bola-bola daging alias bakso, sungguh terlalu bila belum menyambangi Bakso Kocok Bandung di Rawamangun. Kuliner ini termasuk legendaris. Tempat yang kami singgahi sebenarnya memiliki nama yang cukup panjang. Mie Bakso Kocok Bandung. Tapi mereka yang tinggal di Rawamangun cukup menyebutnya Bakso Kocok atau Mie Kocok.
Menu andalannya tentu saja bakso. Bila menyebut bakso, isinya tentu saja bakso, mie kuning, mie putih, toge, dan kadang diberi tetelan daging. Bisa komplit, sebagian, atau bakso saja. Nama Mie yang melekat memang bisa membuat missleading bagi yang belum mengetahuinya.
Berdiri sekitar tahun 1970-an. Bermula mangkal di Jl. Paus Rawamangun, simpang tiga, dekat dengan Terminal Rawamangun. Hanya tenda biasa. Biasanya bagi mereka yang ingin makan ditempat, pelanggan di arahkan ke tenda sebelahnya yang menjual jus dan minuman. Tempat ini bertetangga dengan RM Bakmi Tasik yang juga dikenal legendaris. Tenda ini masih dipertahankan.
Tak jauh dari sini, berjarak beberapa puluh meter, dibuka cabang yang lebih permanen. Bila di googlemaps, ada yang tertulis di Jl. Waru. Walau dilihat dari lokasi, berada di Jl. Paus bila dari arah Terminal dan sejajar dengan Mall Arion. Cabang lain Bakso Kocok ini ada di PGC, Pulo Gadung. Soal harga, jangan khawatir, dijamin bersahabat.
bakso kocok dengan campuran tauge
Open hours: 08.00-22.00 WIB
Alamat: Mie Bakso Kocok Bandung Jl. Paus No.13, RT.1/RW.8, Jati, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
Nah ini dia, kuliner yang (pernah) hits di Jakarta, khususnya di #Rawamangun. Terletak di Jl. Balai Pustaka Timur, samping Supermarket Tip Top, Rawamangun. Kuro, yang berarti kukus roti. Roti ini selain enak, harganya juga terjangkau. Mungkin ini yang menjadikan #viral.
Sebenarnya, kuliner ini bukanlah jenis makanan baru, roti yang dikukus dan dipanggang dengan berbagai varian isi. Ada rasa #nutella, #ovomaltine, #skippy, #silverqueen, #chessy dan lainnya. Usaha ini berpusat di #Bandung. Lalu membuka cabang di Jakarta dan Bekasi, yaitu di Rawamangun, Cempaka Putih, dan Perumahan Galaxy di Bekasi.
Ada banyak usaha sejenis, bahkan nama-nama yang mirip, bahkan sama. Tapi Roti Kukus dan Panggang Kuro Kuro, hanya ada di 3 tempat itu saja di Jakarta dan Bekasi. Untuk cabang di Rawamangun sudah ada sejak 2017. Tapi memang booming belakangan ini. Bahkan untuk membelinya harus menunggu dengan nomor antrean.
Rotinya sendiri benar-benar empuk, yang menurutku empuknya bukan karena dikukus atau dipanggang. Dalam memberikan topping atau isinya, tidaklah pelit, bahkan luber.
proses dipanggang
Alamat: Roti Kukus dan Panggang Kuro-Kuro Jl. Balai Pustaka Timur, RT.10/RW.9, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220 (dekat Supermarket Tip Top)
Rumah makan yang terletak di bilangan #Rawamangun ini terbilang #legendaris. Berada di Jalan Balai Pustaka Timur no. 2, depan #Supermarket #TipTop. Usaha ini berdiri sejak 1981. Sang pemilik, Ibu Sieny sampai saat ini masih mengelola usaha ini.
Bila ingin mencari masakan #khasSunda yang sudah terkenal enaknya, disinilah tempatnya. Menu andalannya sesuai dengan tagnya, nikmatnya #ayamgoreng #riungtenda. Tetapi para pengunjung kebanyakan menyukai #GurameGoreng, #GurameBakar, #GurameTelorAsin, dan #GurameAsamManis.
Rekomendasi dari para pengunjung, menu tersebut sejak awal hingga saat kini, rasa tak pernah berubah. Ada pula menu olahan lain, seperti ayam, cumi, udang, ikan, dan lainnya. Juga ada menu sop buntut. RM Riung Tenda membuka cabang di Bekasi. Kami sempat berbincang dengan Pak Sofyan, General Manager dari RM Riung Tenda, yang bercerita banyak mengenai rumah makan ini.
Alamat: RM Riung Tenda Jl. Balai Pustaka No.2, RW.12, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
Rumah Makan ini aslinya bernama Asinan Betawi Alm. H. Mansyur. Nama Kamboja diambil dari nama jalan tempat usaha ini berjualan, Jl. Taman Kamboja III No. 10. Bagi yang menetap di #Rawamangun dan sekitarnya, tentu sudah tidak asing lagi dengan #kuliner ini.
Bahkan kabarnya kenikmatan makanan ini sudah terkenal sejagad raya. Sudah sering kali di review oleh media cetak, televisi, dan juga online. Menunya hanya ada #asinansayur dan #asinanbuah. Dan yang paling banyak diburu oleh pencinta kuliner ialah asinan sayuran.
#AsinanKamboja ini berisi sayur-sayuran segar, seperti #tauge, #kol, #timun, #selada, dan #tahuputih. Lalu dicampurkan dengan kuah #kacangtanah yang kental berwarna kemerah-merahan. Tak lupa ditambahkan #kerupukmerah, #kerupukmei, serta #kacangtanah sebagai pelengkap. Kuah asinan sendiri terbuat dari kacang merah yang dihaluskan dan dicampur dengan #gulamerah, #cuka dan juga #cabemerahgiling. Soal rasa, jangan ditanya. Ini yang membuat orang menjadi ketagihan untuk datang kesini lagi.
Usaha ini sudah ada sejak tahun 1970. Pertama kali didirikan oleh Almarhum H. Mansyur, asli dari Betawi. Awalnya ia menjajakan asinan yang dibuat orang tuanya dengan berkeliling menggunakan gerobak. Karena dirasa lelah, Haji Mansyur membuka kedai makanan di rumahnya. Saat ini, usaha ini dikelola oleh anak-anaknya. Artinya, sudah generasi ketiga usaha ini berjalan.
Bila kita makan di tempat, segera langsung disediakan. Tapi bila dibungkus, harus rela antri dengan waktu yang cukup lama. Seporsi asinan sayuran seharga Rp 17.000 sedangkan asinan buah seharga Rp 15.000. Cukup menjangkau kocek. Asinan Kamboja tak membuka cabang dimanapun. Gimana, tertarik?
serius makannya
asinan sayur
asinan buah
Open Hours: 10.00 - 21.00 WIB (sore biasanya asinan sayur sudah habis)
Alamat: Asinan Kamboja Jl. Taman Kamboja No.10, RT.8/RW.11, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
Catatan: Sebelum lanjut membaca kuliner Nasi Uduk Ayam Goreng Tirta Kencana, perlu dijelaskan bahwa pemilik kuliner ini telah wafat. Kami mendapat pemberitahuan wafatnya Pak Suparman melalui WA pada April 2020. Turut berduka cita yang mendalam. Sedangkan yang berjualan di tempat ini bukan lagi penerus langsung dari pemiliknya. Dan tak ada hubungan persaudaraan pula. Namanya warungnya juga beda. Jadi ‘Nasi Uduk Ayam Goreng Tirta Kencana’ sudah tidak ada lagi saat ini.
+++
Satu lagi kuliner legendaris di Rawamangun. Bicara nasi uduk dan ayam goreng, inilah tempat makan andalan saya semenjak kecil. Kuliner ini berdiri sejak tahun 1974. Terletak di Jalan Sunan Sedayu, depan Apotek Sion, Rawamangun. Sejak awal berdagang hingga kini, tempat usahanya tak pernah jauh-jauh berpindah. Sang pemilik, Pak Suparman, berjualan sejak umur 17.
Awalnya ia berdagang dengan menggunakan gerobak. Kemudian memakai tenda untuk tempat berjualannya. Kini, tempat usahanya sudah permanen tak lagi dengan tenda.
Menu andalannya tentu saja ayam goreng dengan nasi uduk. Ada pula menu lainnya, seperti bebek, ati ampela, usus, paru, tahu, tempe, pete, lele, dan sayur asem. Uniknya, ada 3 sambal yang disediakan, yang berbeda dari tempat lainnya, yaitu sambal terasi, sambal kecap dan sambal kacang. Dan tentu saja ditambah lalap. Pernah Pak Suparman membuka cabang di tempat lain. Tapi akhirnya ia memfokuskan di satu tempat yang ditekuninya hingga kini di Rawamangun.
Dari usahanya ini, ia telah menyekolahkan ketiga anaknya hingga lulus sarjana bahkan mendapat beasiswa ke luar negeri. Dua di Universitas Indonesia, satu di swasta. Saat masih tinggal di rumah lama, ibunda seringkali memesan yang diantar langsung oleh Pak Suparman ke rumah.
bersama Almarhum Pak Suparman
sila dipilih
ayam goreng dan usus goreng siap santap
3 jenis sambal, cuma ada disini
Alamat: Nasi Uduk Ayam Goreng Tirta Kencana Jl. Sunan Sedayu, RT.1/RW.8, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
Nama rumah makan ini bisa membuat missleading alias salah tafsir. Blora dan Cirebon adalah dua Kota di Jawa yang letaknya tidak dekat, yang bisa ditempuh dalam waktu 4 jam satu sama lain. Bagi penggemar kuliner, khususnya sate, tentu sudah paham yang dimaksud.
Ada banyak penjual sate ayam dan sate kambing di Jakarta. Tetapi rumah makan yang menyajikan sate khas Kota Blora bisa dihitung dengan jari di Jakarta ini. Satu yang terkenal adalah di tempat ini.
Rumah makan ini berdiri sudah cukup lama, sekitar tahun 1978. Dahulu berlokasi di Jalan Pemuda, Rawamangun. Begitu legendaris di daerah Rawamangun. Tahun 1987, pindah ke Jalan Balai Pustaka Baru no. 3, tak jauh dari Gereja HKBP Rawamangun. Saat ini, rumah makan ini dikelola oleh anak-anaknya yang meneruskan dari orang tuanya yang telah wafat.
Di tempat ini, didominasi oleh 2 menu olahan, ayam dan kambing. Menu itu seperti sate ayam, sate kambing, sop kambing, sop ayam, gule buntut kambing, tongseng ayam, tongseng kambing, nasi goreng kambing dan ayam. Ada juga satu menu olahan sapi, yaitu gule buntut sapi. Dan tak lupa beberapa minuman.
Sate Blora memiliki memiliki keunikan pada bumbu kacangnya, karena digiling berkali-kali sehingga menjadi lembut. Di rumah makan ini, pengunjung tak perlu memilih lagi disajikan dengan bumbu kacang atau kecap, karena langsung disuguhkan keduanya. Sate Blora Cirebon memiliki dua ruangan yang dipisahkan oleh toko.
Bila tak ingin terkena asap sate saat dibakar, bisa memilih ruangan yang lain. Keunikan lainnya, sate ayam dan kambing dihidangkan dengan hot plate. Setelah selesai dibakar, sate langsung ditempatkan di hot plate, sehingga asap masih mengebul dan masih panas. Bumbu kacang dan kecap disajikan di tempat yang berbeda. Sate Blora Cirebon juga membuka cabang di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
hmm, nikmat, sate kambing polos tanpa lemak
sop kambing
bersama pemilik resto, almarhum Mas Cecep 'Bombom' Reza (kiri) yang juga mantan pemain sinetron dan saudara kandungnya
Open Hours: 10.00-22.00 WIB
Alamat: Sate Blora Cirebon Jl. Balai Pustaka Baru No.3, RT.4/RW.15, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
Ada yang menamakannya Rujak Uleg, Rujak Bebeg, Rujak Bebek, atau Rujak Serut. Suka-sukalah mau pakai nama apa. Bahan utama rujak ulek ini adalah buah-buah segar, seperti jambu air, mangga, timun, pepaya muda, bengkoang, kedondong serta nanas muda. Sebagian penjual menambahkan pisang batu atau mengkudu muda dalam racikan. Semua bahan tersebut ditumbuk dalam alu atau cobek bersama bumbu.
Bumbunya mulai dari gula merah, cabai rawit, garam, terasi, hingga kadang ditambah air asam. Para penikmat bisa menentukan jumlah cabai yang ingin dimasukkan dalam racikan. Atau tanpa cabai sekalipun bagi yang tidak doyan pedas. Di beberapa daerah di Jakarta, masih dijumpai tukang rujek ulek keliling. Tapi di zaman now, dijajakan di gerobak, seperti di Pasar Sunan Giri, yang konon sudah terkenal dengan rujak uleknya ini. Sang penjual mengatakan sudah puluhan tahun mereka berjualan di tempat ini.
duh, senyum dunk Mas Sonny...
proses 'diolah'
ini dia penampakan rujak ulek
Alamat: Pasar Sunan Giri Jl. Sunan Giri, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Ada satu menu favorit di RM Sederhana. Yaitu 'Gulai Kepala Kakap'. Menu ini ada di RM Sederhana, rumah makan khas Padang yang berada di Sunan Giri Rawamangun. Menu ini sudah ada sejak rumah makan ini berdiri tahun 1978.
Awalnya rumah makan ini berdiri di Bendungan Hilir. Baru kemudian dibuka di Sunan Giri. Di tempat ini, seingat saya memang rumah makan yang kedua dengan brand 'Sederhana'. Ada juga yang mengatakan, rumah makan yang dekat Supermarket Tiptop lah yang kedua setelah di Bendungan Hilir. Entahlah. Yang jelas, rumah makan ini pertama kali dibuka seminggu setelah Pasar Sunan Giri beroperasi. Pasar Sunan Giri tepat di depan rumah makan ini.
Saat masih tinggal dengan almarhum orangtua di Pulo Asem dan Sawo, beberapa kali mampir makan disini. Bersama orangtua dan kakak tentunya. Hal itu masih dilakukan ketika ayahanda wafat. Dimakamkan di TPU tak jauh rumah makan ini. Pulang dari pemakaman, kami bersama alm. Ibunda mampir. Kejadian yang sama pula saat ibunda dimakamkan satu liang bersama ayahanda di TPU Kemiri/Sunan Giri. Kami pun mampir makan bersama kakak dan saudara.
Semenjak pandemi, sesuai aturan, tak bisa makan di tempat. Tapi kali ini saya coba makan di tempat walau harus dibatasi waktu 20 menit. Bisa? Ah, siapa takut. Sekarang saya sikat sendirian. Menyantap kepala kakap itu tak asal dimakan. Harus dihayati. Mengorek. Mengintip. Menyedot. Menyesap. Sampai ditelan masuk mulut butuh penghayatan. Belum lagi kalau merem melek karena kepedesan. By the way, kemarin saya sudah kontrol ke dokter. Hal rutin yang saya lakukan sebulan sekali. Alhamdullilah, kadar kolesterol normal.
Sebelum makan, saya tanya dahulu, bolehkah makan di tempat. Boleh. Karena masih banyak rumah makan yang tetap menerapkan take away saja. Syukurlah, bisa makan di tempat. Saya lihat disini, hanya saya sendirian yang makan. Mungkin belum waktunya makan malam.
Oia. Berapa seporsinya? 95 ribu rupiah. Kalau makan saya tak pernah satu piring nasi. Selalu tambah. Sudah tambah nasi sekali. Tadinya saya mau tambah lagi yang kedua kali melihat kepala kakap masih banyak. Tapi perut ini mengatakan, cukup adalah cukup.
Satu kuliner legendaris yang nyaris terlupakan di Rawamangun, Serabi Gang Kana. Terletak di Jl. Rawamangun Muka Selatan no. 40, Jakarta Timur. Berdiri sejak 2007, masih di Jl. Rawamangun Muka Selatan, masuk ke Gang Kana. Beberapali pindah yang tak jauh-jauh dari tempat asalnya. Sejak 2018, kini menetap secara permanen di tempat yang masih dimiliki oleh keluarga. Kuliner ini dibuat oleh Pak Hartono, yang masih tetap sehat wal-afiat, kini dibantu oleh dua orang anak lelakinya. Tempatnya sederhana. Sebuah gerobak dengan tujuh tungku di depannya, dan satu meja yang cukup untuk 4 orang bila ingin makan di tempat.
Serabi atau surabi merupakan makanan yang terbuat dari tepung beras atau terigu yang dibakar dengan menggunakan tungku dengan kayu sebagai bahan bakarnya. Serabi memiliki kuah yang terbuat dari gula jawa. Kini serabi banyak disajikan dengan berbagai rasa dan topping, seperti mayonaise, dark chocolate, ayam, sosis, dan lainnya. Kuah yang terbuat dari campuran gula jawa dan santan kelapa itu, biasa disebut dengan kinca.
Serabi Gang Kana menyediakan berbagai rasa, original, coklat, keju, pisang, nangka, dan kombinasi dari pilihan tersebut. Untuk rasa original 4ribu. Sedang 3 rasa lainnya seharga 5ribu. Untuk kombinasi berkisar 6ribu hingga 7ribu.
Buka dari jam 4 sore hingga jam 9 malam. Sulit untuk makan di tempat. Biasanya take away alias dibungkus. Bila bawa kendaraan, parkir beberapa puluh meter di depan jalan raya. Pencarian di Google, kuliner ini tertulis Pondok Serabi Kana. Kafe. Tapi bukan kafe.
Alamat: Pondok Serabi Kana Jl. Rawamangun Muka Selatan No.40, RT.6/RW.15, Pisangan Tim., Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13230 0838-7163-1191
18. Bakwan Bakso Malang Sutomo
Bicara kuliner bakwan Malang, maka Bakwan Bakso Malang Sutomo yang terletak dekat dengan Kolam Renang Bojana Tirta tak bisa diabaikan. Saya ingat, saat masih remaja, kakak saya selalu mengajak ke tempat ini. Begitu larisnya kuliner ini pada saat itu. Berdiri sejak 1987. Terletak di pinggir jalan raya di Jl. Bojana Tirta 6 No. 7.
Kuliner ini berada di perbatasan Kelurahan Rawamangun dan Pisangan Timur. Juga tak jauh letaknya dari rumah makan yang juga legendaris, RM Bakwan Malang Cak Su Kumis. Hanya beberapa puluh meter saja. Kabarnya pula, kuliner ini masih ada ikatan sejarah dengan Bakwan Malang Caksu Kumis. Walau saya belum mendengar langsung dari pemiliknya. Jadi, berdasar lokasi dan sejarahnya, sengaja saya masukkan ke dalam daftar kuliner legendaris.
Namanya memang bakwan bakso Malang, tapi juga terdiri dari 3 macam gorengan dan 4 macam rebusan/basah, seperti: somay, tahu kering, tahu basah, dan lainnya. Seporsi penuh harganya 21 ribu. Terbilang murah.
Kuliner ini sejatinya sudah ada sejak lama. Memang kalah familiar dibandingkan dengan Bakwan Malang Caksu Kumis.
Open Hours: 10.00 - 21.00 WIB
Alamat: Jl. Bojana Tirta 6 No.7, RT.2/RW.13, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13230
Bakwan Malang Cak Su Kumis termasuk kuliner legendaris dan pernah hits pada zamannya. Berdiri sejak tahun 1990. Terletak di Jl. Rawamangun Muka Barat No. 14, Jakarta Timur. Berseberangan dengan Kantor Kelurahan Rawamangun.
Di tempat ini kita makan layaknya self service, memilih sendiri isi dari mangkok yang akan kita santap. Baru kemudian petugasnya memberikan kuah seberapa yang kita mau. Semua harga sama, baik bakso, somay, dan lainnya. Per item dihitung 5ribu rupiah. Jadi nanti tinggal dikali saja berapa yang kita makan.
Kuliner ini berkembang pesat dan telah membuka banyak cabang di area Jabodetabek. Bahkan ada satu yang buka cabang dekat rumah orang tua di Pulo Asem. Karena begitu dekatnya, kesananya saya tinggal jalan kaki saja.
Open Hours: 09.00 - 19.00 WIB
Alamat: Bakso Bakwan Malang Cak Su Kumis Jl. Rawamangun Muka Barat D No.14, RT.9/RW.12, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
Kuliner yang terletak di Jl. Pemuda Rawamangun ini sudah cukup lama. Bila banyak resto atau rumah makan yang berada di Jalan Pemuda banyak yang tutup karena berbagai alasan atau bahkan berganti nama rumah makannya, maka kuliner di tempat ini masih awet.
Oh ya, Ayam Goreng Ny. Suharti beda pemilik dengan Ayam Goreng Suharti. Walau sebenarnya asal-usul sejarahnya sama. Ada dua logo yang menggunakan nama ‘Suharti’.
Rumah makan yang bergambar dua ekor ayam, betina dan jantan, ditengahnya terdapat huruf 'S' yang berada di lingkaran dan bertuliskan 'Ayam Goreng Ny. Suharti'. Satu logo lagi, bergambar foto wanita berpakaian adat Jawa yang berada dalam lingkaran dan bertuliskan 'Ayam Goreng Suharti'.
Rumah Makan Ayam Goreng Ny. Suharti berdiri sejak 1972 di Jl. Sucipto No. 208, Yogyakarta. Tahun 1982, mereka mengembangkan kuliner ini hingga ke luar Jawa dan juga Jakarta. Bahkan hingga ke Bali dan Medan.
Adanya dua logo rumah makan yang menggunakan nama ‘Suharti’ berawal saat Suharti berpisah dengan suaminya. Nah, mantan suaminya menguasai rumah makan dengan nama 'Ayam Goreng Ny. Suharti' yang terdaftar sebagai pemilik resmi rumah makan tersebut. Semua asetnya lalu dikuasai mantan suami.
Setelah pecah kongsi dengan suaminya, pada Oktober 1991, Suharti membangun kembali dari nol rumah makan dengan menu utama ayam goreng yang membesarkan namanya itu. Yang membedakan, dirinya tidak memakai kata 'Ny' di rumah makannya. Rumah makan yang berada di Jalan Pemuda ini dilihat dari logonya 'ayam jantan dan betina', dan memakai kata 'ny' merupakan pemilik dari mantan suaminya.
Menu utama rumah makan ini tentu saja ayam goreng kampungnya yang enak, kriuk-kriuk dengan bumbu kremesnya, dan lembut. Ayam kampung dimasak dengan campuran bumbu rempah yang khas dan disajikan dengan sambal yang rasanya juga berbeda, merupakan kekuatan dari citarasa kuliner ini. Saat saya masih tinggal di rumah yang lama, yang juga di daerah Rawamangun, kami sekeluarga bersama ayah, ibu, dan kakak beberapa kali ke tempat ini.
Selain ayam goreng, ada satu porsi utuh, ada yang setengah porsi, ada pula menu lainnya seperti ikan mas goreng, gurame goreng, dan jenis ikan lainnya. Ada pula gudeg, makanan khas Yogyakarta. Dan masih banyak menu lainnya.
Open Hours: 09.00 - 21.00 WIB
Alamat: Ayam Goreng Ny. Suharti Jl. Pemuda No.3A, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
Bicara asinan, tak hanya Asinan Kamboja saja yang terkenal di daerah Rawamangun. Ada pula Asinan Ny. Isye. Uniknya, kuliner ini, yaitu Asinan Ny. Isye letaknya tak jauh dari Asinan Kamboja. Asinan Ny. Isye terletak di Jalan Kamboja 3 No. 12, Rawamangun, Jakarta Timur. Buka cabang di Pulo Asem, dekat rumah orangtua.
Setiap kuliner memiliki penggemar tersendiri. Banyak teman saya yang menyukai Asinan Ny Isye dibandingkan asinan lainnya. Ya, itu soal selera. Sesuai namanya, menu utamanya ialah asinan sayur dan asinan buah. Ada pula mie salad dan mie juhi.
Open Hours: 08.00 - 20.00 WIB
Alamat: Jl. Kamboja 3 No.12, RT.5/RW.11, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
Sate Mak Syukur atau biasa disebut SMS tak bisa diabaikan sebagai kuliner legendaris. Memang, di daerah Rawamangun merupakan rumah makan cabang. Almarhum Mak Syukur sudah terkenal sebagai penjaja sate di Padang Panjang, Sumatera Barat. Mak disini berarti panggilan laki-laki dewasa. Mak Syukur hidup di tahun 1911-1985, tapi nama ini masih begitu terkenal hingga saat ini. Anak-anak beliau masih memasang papan nama ini di rumah makan yang mereka kelola.
Di Jakarta, kita biasa menyebut jenis kuliner ini dengan nama Sate Padang. Di Rawamangun, buka cabang di Jl. Pegambiran No 37. Satu porsi plus ketupat seharga 35ribu. Ada pula menu Soto Padang.
Open Hours: 11.30 - 21.30 WIB
Alamat: Jl. Pegambiran No.37 13 8, RT.13/RW.8, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
Ah, ini dia, kuliner martabak yang terkenal sejagad di Indonesia. Sudah sering kali direview. Martabak Favourite. Bicara martabak memang ada dua. Martabak manis dan martabak telor. Nah, yang terkenal disini ialah martabak manisnya. Topingnya ada keju, coklat meses, kacang dan wijen.
Terletak di Jalan Balai Pustaka, di halaman Bengkel Lada Motor. Untuk jenis martabak telornya, berada tak jauh dari tempat ini, yaitu depan Supermarket Tip Top. Namanya juga tetap Martabak Favourite.
Tahun 2019, saya berkesempatan bertemu dengan pemiliknya yang merupakan generasi kedua, yaitu Kang Jeffri. Disini ia bicara panjang lebar mengenai usahanya.
Ada teman saya yang bila ingin martabak manis, ia hanya membeli di tempat ini saja. Yah, itu soal selera sih.
Open Hours: 17.30 - 22.00 WIB
Alamat: Bengkel Lada Motor, Di halaman, Jl. Balai Pustaka, RT.1/RW.9, Rawamangun, Pulo Gadung, East Jakarta City, Jakarta 13220
Demikian kuliner legendaris dan hits di Rawamangun dan sekitarnya. Memang bersifat subjektif. Tapi setidaknya itu sudah berdasarkan pengamatan saya selama puluhan tahun. Tak menutup kemungkinan untuk saran dan masukannya. Jangan lupa prokes saat makan dan bepergian. Salam sehat selalu untuk semua.
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.