ANGKRINGAN. Berasal dari bahasa Jawa, angkring yang berarti alat tempat jualan makanan keliling yang dipikul. Sebuah gerobak dorong yang awalnya berbentuk melengkung ke atas. Menjual berbagai macam makanan dan minuman di pinggir jalan yang banyak dijumpai di Jawa Tengah, Yogyakarta, Solo, dan kota lainnya.
Makanan yang tersedia seperti sate usus, kikil, sate jeroan, sate telur puyuh, gorengan, camilan, serta berbagai minuman. Minuman seperti wedang jahe, teh, kopi, susu, dan lainnya. Saat ini, angkringan yang banyak dijumpai umumnya memakai tenda biasa layaknya penjaja kuliner di malam hari, bukan lagi seperti aslinya.
bersama Bude, Bulek, dan Om, saat menjenguk ibunda yang dirawat di RS Panti Waluyo
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.