ASINAN KAMBOJA. Rumah Makan ini aslinya bernama Asinan Betawi Alm. H. Mansyur. Nama Kamboja diambil dari nama jalan tempat usaha ini berjualan, Jl. Taman Kamboja III No. 10. Bagi yang menetap di #Rawamangun dan sekitarnya, tentu sudah tidak asing lagi dengan #kuliner ini.
Bahkan kabarnya kenikmatan makanan ini sudah terkenal sejagad raya. Sudah sering kali di review oleh media cetak, televisi, dan juga online. Menunya hanya ada #asinansayur dan #asinanbuah. Dan yang paling banyak diburu oleh pencinta kuliner ialah asinan sayuran.
asinan sayur
asinan buah
#AsinanKamboja ini berisi sayur-sayuran segar, seperti #tauge, #kol, #timun, #selada, dan #tahuputih. Lalu dicampurkan dengan kuah #kacangtanah yang kental berwarna kemerah-merahan. Tak lupa ditambahkan #kerupukmerah, #kerupukmei, serta #kacangtanah sebagai pelengkap. Kuah asinan sendiri terbuat dari kacang merah yang dihaluskan dan dicampur dengan #gulamerah, #cuka dan juga #cabemerahgiling. Soal rasa, jangan ditanya. Ini yang membuat orang menjadi ketagihan untuk datang kesini lagi.
tampak dalam
Usaha ini sudah ada sejak tahun 1970. Pertama kali didirikan oleh Almarhum H. Mansyur, asli dari Betawi. Awalnya ia menjajakan asinan yang dibuat orang tuanya dengan berkeliling menggunakan gerobak. Karena dirasa lelah, Haji Mansyur membuka kedai makanan di rumahnya. Saat ini, usaha ini dikelola oleh anak-anaknya. Artinya, sudah generasi ketiga usaha ini berjalan.
Bila kita makan di tempat, segera langsung disediakan. Tapi bila dibungkus, harus rela antri dengan waktu yang cukup lama. Seporsi asinan sayuran seharga Rp 17.000 sedangkan asinan buah seharga Rp 15.000. Cukup menjangkau kocek. Asinan Kamboja tak membuka cabang dimanapun. Gimana, tertarik?
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.