BIJI KOPI ARABIKA KOERINTJI. Seorang kolega mengirimkan 2 bungkus biji kopi Arabika Kerinci. Dalam bungkusnya tertulis: Biji Kopi Arabika Koerintji. Kopi Kerinci mungkin tidak setenar Kintamani, Toraja, atau bahkan Gayo sebagai daerah penghasil kopi khusus. Tapi dalam beberapa tahun belakangan ini, Kopi Kerinci asal Jambi ini begitu populer di kalangan para pencinta kopi di Indonesia bahkan dunia. Hal ini tak lepas dari gelar kopi terbaik yang disandang Kopi Kerinci saat mengikuti berbagai ajang lomba di Jakarta, Malang, Surabaya, dan Bandung.
Kopi Kerinci berasal dari perkebunan kopi di Kabupaten Kerinci, Jambi yang terletak di tiga kecamatan, yaitu Kayu Aro, Kayu Aro Barat, dan Gunung Tujuh. Perkebunan kopi ini berada pada ketinggian 900 hingga 1.200 mdpl. Arabica merupakan jenis tanaman kopi yang dibudidayakan di perkebunan ini.
Kopi Kerinci sebenarnya terbuat dari biji kopi biasa. Tapi ada cita rasa tertentu saat menikmati kopi ini. Para pencinta kopi Indonesia tentu sudah paham akan hal ini. Kopi Kerinci memiliki cita rasa rasa asam seperti lemon, namun ada rasa manisnya yang dapat bertahan lama di mulut. Bijinya cenderung tebal dengan aroma didominasi oleh rempah-rempah.
Saya sendiri sudah jarang ke gerai kopi ternama. Bahkan boleh dibilang tidak pernah lagi. Ke sana pun bila ada pertemuan dengan kolega. Di kantor sendiri ada mesin kopi. Ada beberapa bungkus biji kopi Arabica, Robusta, atau campuran sebagai persediaan. Tentu saja persediaan biji kopi tersebut merupakan hasil olahan dalam negeri sendiri. Kalau bukan kita sendiri yang menikmatinya di negeri ini, siapa lagi?
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.