DURIAN MUSANG KING. Seorang sahabat dekat membawakan sekotak Durian Musang King. Durian ini asalnya dari Malaysia. Merupakan varian unggulan dari durian sejak lama. Durian ini begitu favorit di negara asalnya. Ketenarannya bahkan mengalahkan Durian Monthong asal Thailand.
Di Malaysia dan Singapura, dijual sekitar 250 ribu per buah, bahkan pernah mencapai harga 450 ribu rupiah. Sungguh mahal bukan? Tapi memang sebanding dengan rasanya yang nikmat. Dagingnya begitu tebal, tapi bijinya begitu tipis. Bagaimana di Indonesia? Disini tentu saja dijual pula dengan harga tinggi. Umumnya buah ini dijumpai dalam keadaan beku dan ditaruh di dalam kotak yang dibungkus dalam alumunium foil.
kemasan alumunium foil
kemasan alumunium foil
setelah dibuka alumunium foilnya, durian tersimpan dalam wadah plastik
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.