KAREDOK RASA CHITATO. Ada satu kuliner Sunda favorit saya. Namanya karedok. Dibandingkan gado-gado, saya memang lebih memilih karedok. Sayuran pada gado-gado direbus terlebih dahulu, karedok tidak. Jadi lebih segar.
Bumbu kacang pada karedok dicampur dengan kencur. Jadi aromanya lebih aromatik dan khas. Ada satu langganan tempat makan karedok yang tak jauh dari rumah. Namanya: Gado-Gado Tradisi Kacang Mede.
Mangkalnya di satu minimarket. Sebelum saya pesan karedok untuk makan di tempat, biasanya saya beli chitato dulu di minimarket. Sebagai campuran pengganti 'kerupuk'. Seporsi karedok dengan lontong seharga 23ribu. Diatas rerata memang. Tapi sebandinglah dengan rasa. Selamat makan siang untuk semuanya.
Open Hours: pagi hari hingga sekitar jam 10.00 WIB
Alamat: Gado-Gado Tradisi Kacang Mede d/a Alfamart Minimarket Jl. Duren Sawit Baru, RT.10/RW.Blok:A1 No:18, Kel, Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13440
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.