MENCICIPI NIKMATNYA SOTO LEGENDARIS DI JAKARTA. Hari ini selepas bertemu dengan kolega, saya menyempatkan diri mencicipi satu soto khas kota Kudus terenak di Jakarta. Namanya, Soto Kudus Blok M. Terletak di Jalan Wijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Saya sebenarnya sudah beberapa kali menyambangi tempat ini karena tak jauh dari kantor.
Soto Kudus Blok M termasuk kuliner legendaris di Jakarta dan memiliki beberapa cabang. Berdiri sejak tahun 1978 di kawasan Blok M. Awalnya berjualan menggunakan tenda di sekitar Terminal Blok M. Cabang di Jalan Wijaya I yang saya datangi, sudah ada sejak tahun 2000an.
Saya biasanya memesan soto daging dengan nasi terpisah. Saya tak suka bila nasi dicampur dengan soto atau makanan berkuah apapun. Kenapa? Ya, pokoknya gak suka saja. Di tempat ini, saya jarang sekali memesan soto ayam.
duh Mas Sonny, kenapa malah jadi tembem gitu habis puasa?
Dulu lauk pelengkapnya ditaruh dipiring di setiap meja. Kita tinggal mencomotnya saja. Lauk pelengkap itu antara lain; Otak goreng telur, ati ampela, sate kerang, perkedel, bakwan, sate telor puyuh, dan telor asin. Sekarang lauk pelengkap tersebut ditaruh dietalase kaca. Kita tinggal memilihnya. Ada aturan disitu tertulis, setiap yang diambil harus dibayar. Jadi pastikan yang diambil sesuai keinginan yang akan kita makan. Jangan bersisa karena tetap harus dibayar juga.
aneka jeroan di dalam etalase kaca
Berapa harganya? Untuk soto daging dengan nasi pisah seharga 31ribu. Otak goreng telur seharga 12ribu. Ati ampela dan sate kerang seharga 7ribu. Oh ya, saya disini makan tak pernah cukup satu piring, biasanya tambah satu porsi nasi lagi. Untuk tambah satu porsi nasi putih seharga 7ribu. Itu harga per 21 Juni 2021. Ada beberapa kerupuk, termasuk emping, tapi saya tak menyentuhnya. Saya sudah makan jeroan, jadi emping jangan dulu deh. Tidak sering lah saya makan jeroan. Tak baik bagi kesehatan tubuh.
Bisa makan di tempat dengan diterapkannya aturan protokol kesehatan. Untuk jam buka saat pandemi ini dari jam 07.30 hingga 19.30 WIB.
soto daging
soto daging dengan nasi terpisah
jeroan yang saya pesan, ada otak goreng telor, wuih, kolesterol ...
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.