/ MENYANTAP NIKMATNYA NASI ULAM YANG KINI MULAI SULIT DITEMUI DI JAKARTA
MENYANTAP NIKMATNYA NASI ULAM YANG KINI MULAI SULIT DITEMUI DI JAKARTA
MENYANTAP NIKMATNYA NASI ULAM YANG KINI MULAI SULIT DITEMUI DI JAKARTA. Ada satu makanan khas Betawi yang kini sulit ditemui di Jakarta. Namanya: Nasi Ulam. Entah apa yang menyebabkan jenis makanan ini menjadi langka. Ada memang beberapa warung atau rumah makan di Jakarta yang menjual, tapi tak banyak. Padahal bahan-bahan untuk membuat jenis masakan ini mudah didapat. Begitu pula cara memasaknya yang tidak terlalu rumit.
Ada satu tempat menikmati Nasi Ulam yang telah melegenda di Jakarta. Namanya: Sari Rasa, Nasi Ulam Khas Betawi H. Nana. Terletak di Jalan Pancoran, Petak Sembilan, Jakarta. Bila dari Jalan Gajah Mada, masuk ke Jalan Pancoran, tak jauh beberapa meter setelah belok kiri, adanya disisi sebelah kiri. Sudah puluhan tahun berdiri menurut empunya, yang tak ingat lagi persisnya tahun berapa, bahkan sejak masih bujangan hingga memiliki cucu hingga saat ini.
Dijajakan dengan gerobak. Tempat ini selalu ramai dikunjungi. Saat kami kesana, antrean yang memesan sudah mengular. Meja yang tersedia hanya cukup 6 hingga 8 orang. Jadi banyak yang memesan dibungkus.
antre, sementara meja yang tersedia terbatas
Menurut saya, nasi ulam Haji Nana ini memang dahsyat rasanya. Enak dan pas. Padahal sebenarnya saya sudah makan sebelumnya.
Nasi ulam adalah nasi yang dicampur berbagai bumbu, rempah, sayur, dan lauk-pauk. Jenis makanan ini berasal dari khasanah Melayu. Di Indonesia terdapat banyak variasi, yang juga dapat kita temui di beberapa daerah di Indonesia. Tak terkecuali dalam seni kuliner Betawi.
Hidangan nasi ini ditemani beberapa macam lauk-pauk, seperti tahu, tempe, telur dadar, bihun, peyek udang, cumi, dendeng, bakwan, atau lauk lain sesuai selera. Juga ditambahkan daun pegagan atau daun kemangi bila tak ada daun pegagan. Nasi Ulam Betawi terdapat dua jenis, nasi ulam berkuah atau basah, serta nasi ulam kering atau tidak berkuah. Nah, Nasi Ulam Haji Nana ini menggunakan kuah.
Tempat ini tak memiliki cabang. Menurut penuturan empunya, sempat buka cabang di Sency. Tapi akhirnya cabang tersebut tutup karena sulitnya mengatur anak buah. Jadi Haji Nana memfokuskan di Petak Sembilan ini saja.
Buka sejak siang hingga malam. Kadang jam 6 sudah tutup karena habis. Tak tentu memang. Berapa harganya? Saat saya memesan satu porsi nasi ulam, ditambah dengan tahu, bihun, dendeng, kerupuk, dan peyek, serta daun kemangi, seharga 29 ribu.
nasi ulam dengan tahu, bihun, dendeng, kerupuk, peyek, dan daun kemangi
Murah bukan? Bagaimana tertarik?
di depan gerobak
Open Hours: 14.00 – 21.00
Alamat: Sari Rasa, Nasi Ulam Khas Betawi H. Nana Jl. Pancoran, Petak IX, Jakarta Kota
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.