NASI BERKAT WONOGIRI. Sajian khas Kabupaten Wonogiri ini tetiba menjadi hit di tengah wabah Corona saat ini, khususnya di Jakarta. Wonogiri, merupakan satu daerah penyumbang kaum perantauan tertinggi. Banyak warga yang tak bisa ke kampung halaman membuat mereka rindu akan makanan khas daerahnya. Tak terkecuali kuliner ini. Nasi Berkat atau Sego Berkat Wonogiri.
Nasi Berkat Wonogiri siap santap
Di daerah asalnya, kuliner ini awalnya dihidangkan saat adanya kenduri atau acara tertentu saja. Seiring waktu berjalan, ternyata permintaan terhadap jenis kuliner ini tetap tinggi. Hingga akhirnya tanpa acara atau kenduri pun, kuliner ini bisa mudah dijumpai di daerah asalnya di Wonogiri. Tapi tentu saja tak mudah ditemukan di Jakarta.
Nasi berkat berisi nasi putih dengan lauk penyerta seperti potongan daging sapi, kecambah, bihun, oseng kentang, dan oseng lombok ijo. Pedas? Oh, sangat. Yang membedakan penyajiannya ialah dengan menggunakan daun jati. Daun jati diyakini memberi aroma tersendiri saat menyantapnya. Nikmat bila disantap langsung dengan tangan.
Nasi Berkat Wonogiri sebelum dibuka
Nah, menemukan daun jatinya ini yang sulit. Kadang harus didatangkan langsung dari daerah asalnya. Tak banyak makanan ini dijumpai di Jakarta. Jarang sekali. Apalagi di tengah pandemi seperti ini. Seorang kawan asli Wonogiri pada hari tertentu menjajakan online kuliner ini. Satu bungkus seharga 18 ribu rupiah saja. Tanggung kalau saya cuma pesan satu. Saya akhirnya menghabiskan tiga bungkus, ditambah merem melek karena kepedasan. Duh, nikmat mana lagi yang kamu dustakan.
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.