NASI GORENG TUNGKU. Ini bukan nasi goreng biasa yang umumnya banyak dijumpai di berbagai sudut kota. Baru kali ini mendapatkan nasi goreng yang dimasak dengan menggunakan arang sebagai bahan bakarnya. Bagaimana rasanya? Tentu saja beda dengan nasi goreng biasa.
masukkan arang dulu
arang sudah menyala
meracik nasi goreng
proses memasak
siap santap
di depan gerobak
Penjual ini dapat ditemukan diantara simpang Jl. Slamet Riyadi dan Jl. Ahmad Yani, Solo. Sang penjual, Pak Nur, telah berjualan selama 2 tahun. Sebelumnya sang kakak yang berjualan sejak tahun 2008 yang diteruskan oleh sang adik. Selain nasi goreng, tersedia juga mie goreng. Penasaran kan?
#nasigoreng #nasigorengtungku
Open Hours: sore hinga malam hari
Alamat: diantara simpang Jl. Slamet Riyadi dan Jl. Ahmad Yani, Solo samping RS Panti Waluyo
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.