NASI LIWET PONDOK BAMBU. Setiap kali makan nasi liwet, saya selalu teringat almarhum ibunda. Ibunda senang sekali kuliner ini. Maklum, mungkin karena ibunda lahir dan besar di Solo. Nasi liwet memang makanan khas kota Solo. Kuliner ini dikabarkan berasal dari Baki, Kabupaten Sukoharjo. Nasi liwet mirip dengan nasi uduk. Rasanya gurih. Dan disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam, dan areh.
Ada satu tempat khusus menyantap kuliner ini di dekat kediaman. Mangkalnya di area parkiran Pasar Pondok Bambu. Namanya: Warung Sego Liwet Nasi Gudeg Bu Yanti. Dijajakan menggunakan semacam gerobak dorong. Beberapa kali kami kesini bersama ibunda semasa masih hidup.
Jam bukanya jam lima sore hingga sekitar jam sembilan atau jam sepuluh malam. Dulu, menyantapnya masih bisa lesehan bersama ibunda di pelataran pasar. Saat ini, sesuai perraturan, hanya bisa take away saja atau makan di mobil. Dulu sempat buka cabang tak jauh juga disekitar Pondok Bambu. Tapi untuk sekarang, hanya ada di dalam pasar ini saja.
dipilih, dipilih ..
Selain nasi liwet, ada pula menu lain. Seperti gudeg dengan segala lauk pauknya. Lalu ada garang asem, botok, baceman, dan tak lupa kerupuk serta peyek kacang. Oia, saya pesannya nasi liwet satu setengah porsi dengan lauk ayam opor, telor pindang, gudeg, dan krecek tanpa kuah.
krecek, kesukaan saya
gudeg
ayam opor
ada ayam suwir juga, sambel, dan telor pindang
garang asem
daftar menu dan harga
aneka kerupuk
Berapa harganya? Sangat bersahabat. Terbilang murah. Harga per 17 Juli saat kami singgahi, nasi liwet per porsi 18 ribu rupiah. Nasi gudeg per porsi 20 ribu rupiah. Garang asem 22 ribu rupiah.
Alamat: Warung Sego Liwet Nasi Gudeg Bu Yanti d/a Pasar Pondok Bambu Jl. Kejaksaan, Pondok Bambu, Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13430
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.