NASI UDUK CAKALANG. Satu lagi kuliner legendaris di Rawamangun. Nasi Uduk Cakalang. Sudah ada sejak saya belum muncul ke dunia, tepatnya tahun 1970. Diambil dari nama jalan tempat usaha ini, Jl. Cakalang Raya.
nasi uduk dengan mi, sate usus, telor balado, dan kerupuk
Layaknya nasi uduk dan konco-konconya, lauk yang menyertainya seperti empal, ayam goreng, semur tahu, ati ampela, paru, telor balado, usus, bihun, orek, pesmol bandeng, pesmol gembung, dan gorengan. Selain nasi uduk, yang paling diincar yaitu empal dan ayam gorengnya. Tersedia pula aneka kue dan gorengan. Saat saya kesana, banyak yang sudah habis. Maklum karena kesiangan. Jadi yang ada seperti yang terlihat di gambar.
lauk yang masih tersedia
Rumah di Jl. Cakalang sudah lama dijual pemiliknya. Sempat pindah beberapa kali ke tempat yang tak jauh dari awal usaha ini berdiri. Pernah di Jl Cakalang I, Jl. Paus, hingga akhirnya sejak 2012 pindah ke Jl. Bawal Raya dengan status mengontrak sampai saat ini. Nama yang disandang tetap saja Nasi Uduk Cakalang. Dikelola oleh Ibu Rohimah, yang meneruskan dari orangtuanya. Ibu Rohimah dibantu oleh anak-anaknya, dan tetap semangat walau sudah memiliki 15 cucu.
Ibu Rohimah, pemilik warung dengan 15 cucu
Buka sejak jam 05.30. Sebelum pandemi, nasi uduk ini laris manis bak kacang goreng. Orang rela antri untuk bisa menyantapnya. Biasanya jam 8 sudah habis.
Bagaimana dengan harga? Cukup bersahabat. Nasi uduk 7ribu. Telor balado 5ribu. Usus 3ribu. Ada pula lontong sayur plus telor seharga 14ribu.
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.