RELA ANTRE BERBARIS DEMI SEPORSI NASI GORENG KAMBING KEBULI. Bagi Anda penggemar nasi goreng khususnya nasi goreng kambing di Jakarta, tentu tak asing dengan nasi goreng Apjay. Tempat ini tak pernah sepi pembeli. Bahkan orang rela antre berbaris demi mencicipi sepiring nasi goreng ini.
Warung ini terletak di Jalan Panglima Polim IX. Apjay sendiri merupakan singkatan dari Apotek Jaya. Dinamakan Apjay karena dulu mangkalnya persis di depan apotek. Sekarang agak sedikit bergeser di depan minimarket yang berada disebelah apotek. Apotek ini sendiri sudah berganti nama.
Ivan, sang pemilik warung ini mengklaim nasi goreng bumbu kebuli racikannya merupakan yang pertama di Indonesia. Kuliner ini sudah ada sejak cukup lama, berdiri tahun 1997 dengan awalnya berjualan bubur ayam dan bakmi rebus. Justeru nasi goreng kambing bumbu kebuli yang membuat warungnya menjadi ramai.
spanduk nasi goreng kebuli Apjay, tertulis cabang Cipete, walau saat kami pesan mangkalnya di Panglima Polim
Untuk dapat menikmati nasi goreng, kita harus antre berbaris. Di depan warung sudah dibuat tempat untuk mengantre. Ya, untuk bisa makan kok mau-maunya antre. Kami sebenarnya sudah menyambangi tempat ini beberapa kali. Dulu sebelum pandemi, untuk dapat makan di tempat bisa menunggu hingga hampir 2 jam.
antre cuy
dicatat dulu ya pesanannya apa dan dihitung berapa semua harus dibayar
Saat kami kesana, antrean sudah lumayan panjang. Setelah tiba giliran untuk dapat memesan, kami pun memesan beberapa menu yang tersedia disini. Seorang petugas mencatat pesanan dan diberikan nomor antrean. Sistemnya disini, pesan menu yang diingini dan langsung bayar. Baik dibungkus alias take away, maupun makan di tempat. Bila pesanan sudah siap, pelayan lain akan memanggil. Uniknya, memanggil nomor antrean bukan dengan teriak, tapi memakai toa.
dapat nomor 33, pfuih
Bagaimana dengan rasanya? Nasi goreng ini memang beda sekali dari yang lain. Tak aneh menjadi menu favorit para pengunjung. Wangi bumbunya benar-benar tercium. Bumbu rempahnya sangat tajam.
awalnya memakai kotak karena kehabisan piring
ada juga akhirnya piring yang tersedia, nah ini dia nasi goreng kambing bumbu kebuli
Tempat untuk makan yang tersedia sebenarnya terbatas. Hanya ada 3 meja yang hanya dapat memuat sekitar 12 orang untuk duduk dan makan di tempat. Pastinya antre lagi kalau mau makan di tempat. Jadi biasanya pengunjung membeli untuk dibawa pulang atau banyak pula yang makan di mobil.
proses memasak
Selain nasi goreng, ada pula menu bakmi dan bihun. Favorit menu para pengunjung biasanya nasi goreng kambing bumbu kebuli. Bagi yang tak makan daging kambing, tersedia nasi goreng ayam bumbu kebuli, nasi goreng ayam biasa, dan nasi goreng ayam jawa.
daftar menu
Berapa seporsinya? Untuk nasi goreng kambing bumbu kebuli yang kami pesan seharga 32 ribu. Kami juga memesan nasi goreng ayam biasa seharga 27 ribu. Disini saya biasa memesan dengan telor dadar seharga 5 ribu. Ini harga saat kami datang per tanggal 8 Januari 2022.
mari makan
Disini enaknya memang bila makan tidak sendirian karena untuk parkirnya susah. Sepanjang jalan ini juga berdiri beberapa restoran dan pedagang kaki lima. Jadi harus cekatan mencari parkir. Oh ya, tak jauh dari warung ini, ada pula sate ayam Apjay yang juga sama terkenalnya. Persis di seberang warung nasi goreng ini. Kami pun tak lupa memesan seporsi sate ayam.
Warung Nasi Goreng Kebuli Apjay Panglima Polim Buka dari sore hari jam 16.30 hingga dini hari sekitar jam 01.00. Warung ini juga membuka cabang di daerah Saharjo, Cipete Raya, dan Cikini. Tapi memang bila bicara nasgor Apjay, benak pelanggan ialah nasgor Apjay Panglima Polim.
*****
Open Hours: 16.30 - 01.00 WIB
Alamat: Nasi Goreng Kebuli Apjay Pak Ivan Panglima Polim IX Jl. Panglima Polim IX No.18, RT.2/RW.7, Melawai, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12160
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.