/ RELA ANTRE BERBARIS PANJANG DEMI SEPIRING RAWON DAN JEROANNYA
RELA ANTRE BERBARIS PANJANG DEMI SEPIRING RAWON DAN JEROANNYA
RELA ANTRE BERBARIS PANJANG DEMI SEPIRING RAWON DAN JEROANNYA. Ada satu kuliner di Kota Malang yang saat ini begitu viral dan laris. Terlalu sayang untuk saya lewatkan pas berkunjung ke kota ini. Untuk makannya, pengunjung harus rela antre berbaris. Namanya Rawon Cak Wott Kumis. Wott, 't' nya 2 ya, seperti tertulis di spanduk mereka. Terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Malang.
Menu utamanya ialah nasi rawon. Bisa juga dicampur dengan lauk lainnya. Sudah tahu ya, apa yang dimaksud dengan rawon. Itu loh, masakan Indonesia berupa sup daging sapi berkuah hitam dengan campuran bumbu khas yang menggunakan kluwek. Kuliner ini khas dijumpai di Kota-Kota di Jawa Timur.
Saat saya ke sana, sekitar jam 11 malam, setelah sebelumnya sore hari berada di Surabaya. Walau waktu sudah menjelang tengah malam masuk dinihari, tetapi pengunjung tetap ramai. Kami pun ikut mengantre. Kuliner ini memang cocok untuk makan malam sambil bersantai.
kami ikut antre cuy ...
Selain menu utamanya rawon, ada juga menu lainnya, seperti menthok pedas, rica-rica menthok, menthok pedas rasa kare, ceker pedas, soto daging, dan tentu saja aneka jeroan yang juga dijual satuan. Oh ya, mereka menulisnya ‘menthok’ bukan ‘mentok’. Jeroan, seperti: babat, paru, usus. Lalu ada pula tempe, bakwan jagung, sate usus, sate ayam, dan menu lainnya. Cukup komplit.
wuih jeroan..
menggiurkan semuanya bagi saya
bikin silap mata, jeroannya ya...
OMG ...
Berapa harganya? Seporsi rawon seharga 12ribu. Soto juga harga yang sama. Murah bukan? Untuk jeroannya rata-rata 7ribu. Pokoknya semua serba murah. Saya sendiri memesan seporsi rawon beserta nasi ditambah usus dan babat. Wuih, kolesterol habis. Tak apalah.
Sambil kami menikmati makanan yang dihidangkan, antrean pengunjung masih terus bertambah. Bahkan makin ramai. Nampaknya, semakin larut malam, semakin ramai.
daftar menu, murah...
Di sini sistemnya, kita antre memesan makanan yang kita pilih. Petugas mencatatnya. Lalu langsung bayar di tempat sesuai pesanan. Beberapa menit kemudian, pelayan mengantarkan menu yang kita pesan.
langsung bayar
Ada beberapa meja dan kursi untuk pengunjung. Tapi memang tidak cukup. Sebagian duduk lesehan menggunakan tikar. Mulai bukanya sekitar jam 22.30 WIB.
masih tetap antre saat kami makan
ada juga yang lesehan
Biasanya menjelang jam 2 dan 3 dinihari sudah habis. Pembelinya kebanyakan mahasiswa, walau ada juga pengunjung umum lainnya.
marii ...
Soal rasa, okelah. Kuahnya juga tidak terlalu kental. Kekurangannya, lahan parkir kendaraan roda empat yang sangat terbatas.
*****
Open Hours: 22.30 - 03.00 WIB
Alamat: Rawon Cak Wott Kumis Jl. Soekarno Hatta No.A1, Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65141
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.