SATE MARANGGI HAJI YETTY. Nama warung makannya memang begitu. Walau seharusnya memakai kata Hajjah. Tapi ya sudahlah. Bagi penggemar sate, khususnya Sate Maranggi, tentu tak asing dengan rumah makan ini. Jauh memang dari Jakarta, terletak di Jl. Raya Cibungur, Purwakarta.
Ada banyak yang menjaja sate maranggi di Purwakarta. Tapi kuliner di tempat ini termasuk yang legendaris dan favorit. Berdiri sejak 30-an tahun yang lalu. Sudah banyak direview berbagai media cetak dan elektronik.
Lantas, apa bedanya sate maranggi dengan sate lainnya? Cara pengolahan yang berbeda. Sebelum dibakar, sate direndam dahulu dengan menggunakan bumbu.
Di tempat ini, ada pilihan sate maranggi sapi, sate maranggi kambing, dan sate maranggi ayam.
sate maranggi sapi
sate maranggi kambing
sate maranggi ayam
Tersedia pula menu lain, seperti sop iga, ayam bakar, ikam gurame bakar, nasi tutug, somay, gado-gado dan lainnya. Dan tak lupa, berbagai jenis minuman. Untuk minuman favorit disini ialah es kelapa.
Untuk memenuhi selera dimulut, saya pesan semua sate: ayam, kambing, dan sapi. Tapi cukup 5 tusuk per porsinya. Plus ditambah sop dengkul sapi.
sop dengkul sapi
Bagaimana dengan harga? Masih tetap terjangkau kocek. Di tempat ini, sate dijual per tusuk seharga lima ribu rupiah untuk semua jenis sate. Biasanya orang pesan 5 atau 10 tusuk. Sop Dengkul seporsi 35ribu rupiah. Sambalnya memakai irisan tomat dan cabe rawit yang diulek dengan ditambah garam. Pedas? Tentu saja. Bisa jontor mulut bila tak biasa pedas.
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.