TAHU KUPAT SARI PAK JO BREWOK. Ada banyak penjual tahu kupat di Solo. Tapi satu yang terkenal ialah Tahu Kupat Sari Pak Jo Brewok. Ia berdagang sejak 1978. Kemudian tahun 2004 pindah permanen ke Jl. RM. Said.
Saat Era Soeharto, Tahu Kupat Pak Jo merupakan langganan tetap keluarga Cendana. Seporsi tahu kupat berisi: ketupat, tahu goreng, mie kuning, kol, dan tauge. Lalu diguyur dengan air bawang dan kuah kecap. Ditaburi pula dengan irisan daun seledri dan bawang goreng. Untuk yang suka pedas, cukup tambahkan irisan cabe rawit. Warung makan ini buka sejak jam 7 pagi hingga jam 5 sore.
Walau memakai istilah 'brewok', saat bertemu langsung dengan Pak Sakijo, nama asli pemilik warung ini, tak nampak brewok di wajahnya.
Pagi buta sekali, kereta yang kami tumpangi, KA Sembrani, tiba di Stasiun Pasar Turi, Surabaya pukul 4 pagi. Setelah Shalat Subuh, kami mencoba mencari sarapan. Tapi, sarapan apa yang buka di pagi hari? Jam 5 pagi di Surabaya sudah terang benderang.
Satu urusan membuat saya harus kembali ke Jombang. Jombang, merupakan kota kelahiran ayahdanda. Saat waktu makan siang, kami mencoba satu masakan khas Jawa Timur, yaitu pecel. kami pun menyambangi Pecel Pincuk Bu Ama, yang terletak di Jalan Wahab Hasbullah 29, Sambong, Jombang. Warung ini persis di pinggir jalan raya
Satu kebiasaan dari keponakan saya ialah mencoba kuliner yang sedang hits atau viral di Jakarta. Nah, kami mencoba satu kuliner yang saat ini sedang viral di Jakarta. Nama warung makan inu sebenarnya: Warung Gaul Ibu Ros. Berbentuk warung tenda kaki lima. Biasa para pengunjung menyebutnya: Ayam Goreng Gohyong Malaya.