Pemberlakuan pelat nomor ganjil genap di Jakarta, membuat saya memilih taksi sebagai opsi bepergian. Dalam perjalanan menuju daerah Kuningan untuk bertemu dengan kolega, akhirnya saya ngobrol dengan pak sopir.
Tahun 2021 baru saja berlalu. Dan seperti tahun 2020, tahun 2021 kita lewati dengan penuh keprihatinan. Ya, pandemi kali ini memasuki tahun ketiga. Entahlah, kapan pandemi ini akan berakhir. Bahkan ancaman virus corona varian omnicron membayangi negeri ini. Walau begitu, kita masuki tahun 2022 tetap dengan menaruh harapan dan keyakinan akan kehidupan yang lebih baik.
Setiap kali saya melakukan kulineran atau traveling, biasanya saya langsung menuliskannya di blog. Saya ditanya, sejauh mana saya mendapat benefit atau dari semua endorse yang saya lakukan, berapa rupiah yang saya kantongi. Saya jawab, tidak sesenpun saya terima.
Akhir pekan kemarin, kami menjenguk saudara di daerah Depok yang sedang sakit. Maklum, usianya sudah sepuh. Menurutnya, ada masalah di bagian tulangnya. Kami menyebutnya dengan nenek. Jadi, sang nenek harus bolak-balik ke rumah sakit untuk memeriksanya. Dan pastinya, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit bagi nenek dan keluarganya untuk biaya berobat.
Namanya Bu Harsi. Usianya sudah renta. Ia mengaku tak mengenyam pendidikan. Jadi tak bisa baca dan tulis alias buta huruf. Sehari-hari berjualan tengkleng kambing dan sapi di daerah Sukoharjo, Solo Baru. Tengkleng merupakan kuliner khas Kota Solo. Tengkleng kambing hampir mirip dengan sop kambing. Begitu pula tengkleng sapi. Tapi kali ini kita tak bicara soal kuliner.