Pagi betul, Romi sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta. Namun dia hanya celingukan. Teleponnya bisu. Tak ada panggilan dari Aldo, sang kurir. Kemanakah Aldo gerangan? Waktu penerbangan kian mepet. Romi panik dan mencoba menelepon Gita.
SATU patung batu itu masuk ke dalam tas. Sebuah perjalanan panjang sebenarnya. Sebelum transaksi itu mencapai kata sepakat, tarik ulur soal harga bikin keduanya ngotot. Si penjual di Prambanan tetap bertahan dengan harganya.
ADIL jengkel betul dengan istrinya. Sepanjang liburan akhir pekan keduanya sepakat memilih beristirahat di rumah. Lima hari bekerja membuat mereka ingin melemaskan otot-otot. Sekaligus tentu saja mempererat tali cinta diantara mereka berdua. Maklum, mereka belum lagi genap dua tahun menikah. Buah hati yang menjadi dambaan mereka tak kunjung datang. Mungkin Yang Di Atas belum memberikan mereka kepercayaan. Begitu keduanya menghibur diri.
NAMANYA Gayus. Umurnya 30 tahun. Namanya beken saat ini. Dia menjadi salah satu aktor dari penggelapan pajak yang merugikan negara hingga belasan miliar rupiah. Gayus, pegawai Kantor Pajak, bermain tak sendiri. Ia bagian dari sindikat, yang melibatkan para aparat hukum.
Namun kemana Yadi? Sopir kantor yang sedianya siap di halaman parkir. Lagi pula restoran ini tidak memiliki area parkir yang luas. Hanya muat enam hingga delapan mobil. Semestinya, Avanza hitam ada di sana.