a a a a a a a a a a a a a a a
Logo Header
Message Of Monday

Message Of Monday

Home /
/ Getting Old vs Growing Old
Getting Old vs Growing Old

Getting Old vs Growing Old

Message of Monday – Senin, 16 Mei 2022
Getting Old vs Growing Old
Oleh: Sonny Wibisono *

“Kita semua akan mati. Yang penting adalah apa yang kamu lakukan sebelum mati.”
-- Liam Neeson dalam ‘Memory’

Edisi mudik tahun ini memberi banyak pengalaman. Bukan hanya karena tahun ini diperbolehkan dimana dua tahun sebelumnya masyarakat tak boleh mudik karena alasan pandemi. Pun tak hanya suka duka selama perjalanan pulang dan pergi. Tetapi juga banyak cerita didapat saat berada di kampung halaman. Perjalanan via daratnya saja sudah memberikan kisah tersendiri. Macet yang luar biasa saat pergi dari Jakarta menuju Solo yang ditempuh dalam waktu 18 jam. Juga saat pulang, yang ditempuh hampir 26 jam dari Solo menuju Jakarta.

Ada satu kisah menarik saat saya berdiskusi dengan seorang sepupu. Sang sepupu bercerita bahwa ia baru saja menenangkan temannya yang berselisih paham dengan saudaranya. Kebetulan umur sepupu hampir sama dengan saya. Jadi diskusinya nyambung. Kawannya sepupu juga selifting alias seangkatan dengannya. Artinya, umurnya juga sama atau tak jauh beda. Dan ini penting, setidaknya bagi saya, kebetulan pula tahun ini usia saya memasuki setengah abad. Umur yang boleh dibilang rentan dalam beberapa hal.

Sang sepupu bercerita bahwa kawannya dikatakan baper dan mudah tersinggung oleh saudaranya hanya karena berbagai masalah sepele. Sang sepupu mengatakan kepada kawannya, karena dikata-katai baper itulah, bisa jadi itu pertanda getting old dari sang kawan. Yang perlu dilakukan, ini masih menurut sang sepupu lagi, ialah kebalikannya, yaitu growing old.

Ah, aya naon atuh ‘getting old’? ‘Getting old’ secara harfiah dapat diartikan seseorang semakin tua. Ya, setiap orang akan mengalaminya. Tanpa melakukan sesuatu pun itu otomatis akan terjadi. Getting old adalah satu keniscayaan.

Bagaimana dengan ‘growing old’? Saya tak menemukan definisi secara khusus. Bahkan dalam kamus urban dictionary tak ditemukan arti dari ‘growing old’. Hanya definisi ‘getting old’ saja yang dijumpai. ‘Growing old’ bila diterjemahkan bebas ialah menua atau bertambah tua. Tapi sesungguhnya ‘growing old’ dapat bermakna luas yakni seseorang yang semakin bijaksana, mampu mengelola emosi dengan baik, serta sedapat mungkin memiliki kesibukan yang produktif. Itu kira-kira garis besarnya.

Tapi pada hakekatnya getting old sekarang ini terjadi lebih cepat. Mengapa? Karena dunia tak hanya lebih beragam nuansanya, tapi juga berubah secara cepat. Ditandai dengan teknologi yang semakin berkembang pesat dan lahirnya revolusi industri 4.0 yang tak bisa dielakkan. Dan, jangan dilupakan, peristiwa yang tak diprediksi sebelumnya bakal terjadi tapi terjadi, yaitu pandemi, yang melanda di hampir seluruh penjuru dunia. Perubahan sosial pun berubah dengan drastis dan cepat. Dampak pandemi, mau tak mau, suka tak suka memaksa masyarakat adaptif terhadap berbagai bentuk perubahan sosial yang terjadi.

Setiap orang pasti mengalami getting old, tapi belum tentu ia growing old. Menuju growing old memang suatu pilihan. Tentu pilihan terbaik ialah dengan memilihnya. Bila pun Anda memutuskan memilih growing old, sejatinya tak ada kata terlambat untuk growing old dalam rentang umur berapapun. Karena pada dasarnya kita semua berproses dalam kehidupan. Masalahnya, apakah kita mau atau tidak untuk growing old.

Kita pun tak bisa serta-merta menyatakan sudah tahu banyak hal hanya karena kita merasa sudah tua. Apalagi bila rambut sudah memutih. Justeru hal itu malah menghentikan kita untuk mencoba mencari dan mengkaji informasi yang berbeda. Seorang yang telah bekerja selama puluhan tahun misalnya, tak bisa mengklaim bahwa dirinya sudah pengalaman dalam bidangnya. Apakah benar demikian? Jangan-jangan teori yang diyakininya sudah tak valid lagi alias out of date.

So, tetaplah growing old walau kita sudah merasa tahu banyak hal. Tetaplah aktif, tak hanya di dalam lingkup kecil, seperti keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga besar, tapi juga di luar itu. Semakin luas jangkauan Anda berinteraksi, itu semakin baik. Ikutlah beberapa komunitas atau hobi yang sesuai dengan passion Anda. Tebarkanlah manfaat bagi banyak orang. Jangan sungkan mempelajari hal-hal baru.

Satu hal lagi yang perlu dicatat. Kita tak hanya mengalami getting old. Tapi juga kematian. Jadi, saat Anda nanti tiada, melalui growing old tentunya, buatlah orang-orang mengenal Anda dengan segala kebaikannya dengan apa-apa yang telah Anda lakukan. Bukan begitu kawan?

* Penulis buku ‘Message of Monday’, Elexmedia, 2009 dan Ref Grafika Publishing, 2012

Foto: dok. pribadi (credit Erwin Fawzi)

Latest Post

Tergoda Isu ViralTergoda Isu Viral
Dalam beberapa hari terakhir ini di media sosial bersliweran isu mengenai kasus pernikahan satu keluarga yang viral. Isu ini bahkan oleh sebagian pihak dijadikan meme.
Belanja Bijak Belanja CermatBelanja Bijak, Belanja Cermat
Bulan Desember identik dengan berbagai hal. Seperti peringatan Natal, musim dingin, atau perayaan tahun baru. Apa lagi? Tak hanya itu, Desember konon surganya bagi para konsumen untuk berbelanja dengan harga murah. Mengapa?
Selamat Datang 2023Selamat Datang 2023!
Tahun 2023 baru saja kita songsong dengan penuh keyakinan. Walau begitu, ada beberapa nada sumbang terdengar dalam menyambut tahun baru ini. Beberapa pengamat meramalkan bahwa perekonomian global di tahun 2023 akan terasa gelap. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam satu orasi ilmiah mengatakan setidaknya ada 4 faktor penyebab ekonomi global tidak dalam kondisi baik-baik saja.
KOMENTAR