Message of Monday – Senin, 3 Januari 2011 Lebih Semangat, Lebih Optimis! Oleh: Sonny Wibisono *
“Aku terbangun dengan segenap penantian dan harapan untuk melihat hal yang baru.” -- Annie Dillard, penulis
KITA baru saja memasuki tahun 2011. Tanpa terasa setahun sudah berlalu. Bahagia, sedih, senang, duka, berhasil, dan gagal, mewarnai kehidupan kita selama tahun 2010. Apapun yang terjadi, sambutlah tahun baru 2011 dengan lebih semangat dan optimis. Tak ada alasan bagi Anda untuk tidak bersemangat. Dan tak ada alasan bagi Anda untuk pesimis. Karena selalu ada harapan terbersit, setiap kali matahari terbit. Segumpal asa dan harapan yang lebih baik telah menanti di depan. Tapi sebelumnya, syukurilah selalu nikmat yang ada serta apresiasi setiap hasil dan jerih payah yang telah dilakukan, walau sekecil apapun.
Dalam menyongsong tahun 2011, pertanyaan yang mengiringi, resolusi apa yang akan dibuat. Tak mudah memang membuat resolusi yang dapat dipenuhi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kadang kala, resolusi hanya tinggal resolusi pada pertengahan tahun. Alias gagal total. Resolusi sesungguhnya dapat terlaksana, asalkan tentu saja, lebih realistis.
Buatlah Resolusi Lebih Realistis dan Sederhana Seringkali resolusi gagal terlaksana atau tak bertahan lama karena dibuat tidak realistis. Mungkin cakupannya terlalu luas. Bila tahun lalu masih ada target yang belum berhasil direalisasi, buatlah kembali untuk tahun ini. Pilihlah yang benar-benar realistis dan sederhana. Misalkan saja membayar utang-utang yang masih ada atau berlibur ke suatu tempat.
Tetaplah Konsisten Setelah resolusi dibuat, tetaplah konsisten dengan apa yang telah direncanakan. Untuk tidak lupa terhadap apa-apa yang akan kita rencanakan, buatlah dalam agenda atau catatan Anda. Utamakan selalu aktifitas yang memerlukan prioritas yang mendukung resolusi dapat terlaksana. Singkirkan aktifitas yang tidak ada kaitannya dengan rencana-rencana yang telah kita tetapkan.
Lakukan Evaluasi Lakukan selalu evaluasi pada waktu-waktu tertentu atau tanggal yang yang telah ditetapkan. Misalkan pada bulan ketiga minggu terakhir, Anda telah menargetkan sesuatu untuk terlaksana. Lihatlah, apakah sudah sesuai target. Bila belum, evaluasi mengapa hal itu gagal terlaksana. Adakah kesalahan yang telah dibuat. Ataukah ada sesuatu yang terlewatkan. Misalkan saja, pada tanggal tersebut, utang tertentu harus sudah lunas, tetapi kenyataannya belum. Anda dapat mensiasatinya dengan mengurangi pos-pos pengeiuaran yang tidak perlu.
Beritahu Keluarga atau Teman Terdekat Tak ada salahnya Anda memberitahu resolusi yang Anda buat kepada orang-orang terdekat Anda. Sebaiknya, pilihlah orang-orang yang lebih mengenal Anda dan juga sebaliknya. Ada dua hal yang dapat diperoleh bila Anda memberitahu kepada mereka, keluarga atau teman-teman dekat Anda. Pertama, Anda mendapat dukungan dari mereka untuk dapat mewujudkan resolusi yang Anda buat. Kedua, bila ada hal yang melenceng sedikit saja dari resolusi, mereka akan mengingatkan dan siap membantu Anda.
Fleksibel Anda jangan terpaku terhadap rencana yang telah Anda buat bahwa semuanya harus sesuai dengan yang telah digariskan. Hal itu bagus-bagus saja. Akan tetapi dalam kenyataannya, setelah waktu berjalan, kesulitan dan hambatan akan datang. Anda harus dapat bersikap fleksibel. Walau hal ini jangan terus dijadikan justifikasi atau pembenaran bila ada rencana yang gagal atau meleset. Misalkan saja Anda mengalami sakit. Siapa yang bisa menduga kalau Anda terserang sakit yang menjadikan rencana-rencana yang telah dibuat menjadi tertunda.
Nah, selamat membuat resolusi. Kehidupan yang lebih baik menanti di depan Anda. Kalaupun akhirnya target Anda meleset, tak perlu kecewa. Buatlah resolusi baru. Resolusi dibuat tentu tidak perlu menunggu tahun baru. Ayo, lebih semangat dan optimis! Selamat Tahun Baru 2011!
*) Sonny Wibisono, penulis buku 'Message of Monday', PT Elex Media Komputindo, 2009
Dalam beberapa hari terakhir ini di media sosial bersliweran isu mengenai kasus pernikahan satu keluarga yang viral. Isu ini bahkan oleh sebagian pihak dijadikan meme.
Bulan Desember identik dengan berbagai hal. Seperti peringatan Natal, musim dingin, atau perayaan tahun baru. Apa lagi? Tak hanya itu, Desember konon surganya bagi para konsumen untuk berbelanja dengan harga murah. Mengapa?
Tahun 2023 baru saja kita songsong dengan penuh keyakinan. Walau begitu, ada beberapa nada sumbang terdengar dalam menyambut tahun baru ini. Beberapa pengamat meramalkan bahwa perekonomian global di tahun 2023 akan terasa gelap. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam satu orasi ilmiah mengatakan setidaknya ada 4 faktor penyebab ekonomi global tidak dalam kondisi baik-baik saja.