a a a a a a a a a a a a a a a
Logo Header
Message Of Monday

Message Of Monday

Home /
/ Memaknai Panjang Umur
Memaknai Panjang Umur

Memaknai Panjang Umur

Message of Monday – Senin, 13 Juni 2022
Memaknai Panjang Umur
Oleh: Sonny Wibisono *

“Nasihat terbaik adalah kematian.”
-- Anonim

Jasad Eril, sapaan akrab dari Emmeril Kahn Mumtaz, putra sulung dari Gubernur Ridwan Kamil akhirnya ditemukan oleh aparat setempat di Bendungan Engehalde, di Swiss pada Rabu, 8 Juni 2022 lalu, setelah dua minggu lamanya dinyatakan hilang di Sungai Aare, Swiss.

Keberadaan Eril bersama keluarga di Swiss dalam rangka melanjutkan pendidikan. Eril berniat mencari beasiswa dan perguruan tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.

Eril disebut berenang bersama dengan beberapa WNI lainnya di Swiss sebelum hilang terseret arus Sungai Aare. Menurut keluarga, WNI tersebut merupakan teman keponakannya yang telah lama tinggal di Swiss. Selain mereka berdua, adik Eril juga ikut masuk ke sungai. Eril juga memilih lokasi berenang yang aman, seperti tempat yang digunakan wisatawan lain yang juga melakukan aktivitas berenang. Tak hanya itu, Eril juga mengatur hanya tiga orang dari rombongannya yang berenang di Sungai Aare. Ia memastikan, ibunya, Atalia Kamil tidak ikut berenang.

Namun, sayangnya saat berenang, Eril terseret arus Sungai Aare yang saat itu dinilai lebih tinggi dibanding dua hari sebelumnya. Eril bahkan disebut sempat memastikan adik dan temannya selamat naik ke daratan sebelum ia akhirnya terseret arus. Berdasarkan informasi keluarga, Eril mengambil posisi paling belakang untuk memastikan keamanan.

Eril dinyatakan hilang sejak 26 Mei 2022 lalu di Sungai Aare. Pencarian secara intensif pun dilakukan oleh Kepolisian dan SAR Swiss. Bahkan masyarakat setempat ikut membantu pencarian Eril, seperti komunitas pendayung, komunitas sungai, komunitas pemancing, dan komunitas berkebun. Berbagai upaya dilakukan, termasuk menggunakan peralatan canggih seperti drone, tetapi hasilnya nihil. Eril tak juga ditemukan. Hingga akhirnya pada Rabu, 8 Juni, jasad Eril ditemukan oleh petugas bendungan dalam kondisi tak bernyawa.

Saat Eril dinyatakan hilang pertama kali, kemudian dilakukan proses pencarian, hingga ditemukan sampai akhirnya dimakamkan di tanah air, begitu menyedot perhatian publik nasional. Tak hanya para tokoh atau pejabat, tapi juga masyarakat luas turut memberi atensi besar atas peristiwa ini.

Kepergian Eril menuju peristirahatannya yang terakhir disaksikan jutaan masyarakat, baik di tanah air dan juga di luar negeri. Hampir sebagian besar saluran televisi nasional meliput secara langsung proses pemakaman ini. Yang datang langsung ke pemakaman pun tak terhitung lagi jumlahnya. Fenomena ini termasuk istimewa dan luar biasa. Selama ini mungkin masyarakat tak mengenal Eril. Hanya orang-orang terdekatnya saja tentunya yang mengenalnya. Ini menjadi satu pertanyaan besar, siapakah Eril sesungguhnya? Banyak orang akhirnya mencoba mencari tahu sosok Eril.

Di internet, boleh dikatakan minim informasi mengenai profil atau sepak terjang Eril. Jadi apa yang membuat sosok Eril dapat menyita begitu besar perhatian publik. Kita tidak tahu sesungguhnya amalan apa yang selama ini dilakukan oleh Eril sampai ia diantarkan dan didoakan jutaan manusia. Bahkan sejumlah masjid di seluruh penjuru tanah air, selepas shalat Jumat, melakukan solat ghaib terhadap kepergian Eril.

Tapi satu hal pasti, kita percaya ada hal-hal baik yang telah dilakukan Eril semasa hidupnya sehingga membuat masyarakat menangisi kepergiannya. Jadi bukan terjadinya begitu saja. Dalam satu wawancara dengan satu media nasional, neneknya Eril kurang lebih mengatakan bahwa bila ia nanti wafat, ia tak tahu apakah ia diantarkan dan juga didoakan juga oleh banyak orang.

Gubernur Ridwan Kamil, melontarkan pesan haru terhadap kepergiannya putranya. Katanya, “Kami meyakini, sesungguhnya ada dua cara menilai panjang pendeknya umur manusia. Yang pertama, menilai dengan panjangnya umur biologis yang dihitung dengan bulan atau tahun. Itu kebiasaan kita. Namun ada cara kedua, yaitu menghitung berapa panjangnya, lamanya dan besarnya amal kebaikannya saat ia hidup di dunia fana ini. Ananda Emmeril Kahn Mumtadz, mungkin umur biologisnya hanya 23 tahun, namun dengan luasnya amal kebaikannya, Insya Allah sungguh ia pergi dalam panjang umur. Ia lahir 25 Juni 1999 di New York, dan berpulang di Bern 26 Mei 2022, saat ia dalam misi berikhtiar mencari sekolah S2.”

Apa yang dikatakan Sang Gubernur benar adanya. Ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Amalan kebaikan didunia menjadi penentu. Dan satu hikmah besar disini dipetik dari perginya sang anak muda. Umurnya mungkin pendek, tapi legacy atau warisan yang ditinggalkan Eril semasa hidupnya bisa jadi berumur panjang dan akan selalu dikenang.

Itulah pentingnya kita sebagai makhluk sosial agar tak pernah bosan menebar kebaikan di dunia ini, dengan atau tanpa diketahui oleh orang lain. Jadi tetaplah berbuat kebaikan, bahkan tanpa perlu orang lain tahu. Kalau seandainya orang lain pada akhirnya tahu, ya itu lain soal.

Mungkin tak semua orang bisa seperti Eril yang diantar dan didoakan jutaan orang saat ia pergi. Tapi setidaknya, saat nanti kita telah tiada, kita berharap bahwa orang mengingat kita dengan segala kebaikan yang telah kita lakukan. Semoga.

* Penulis buku ‘Message of Monday’, Elexmedia, 2009 dan Ref Grafika Publishing, 2012

Foto: Instagram Ridwan Kamil - https://www.instagram.com/ridwankamil/

Latest Post

Tergoda Isu ViralTergoda Isu Viral
Dalam beberapa hari terakhir ini di media sosial bersliweran isu mengenai kasus pernikahan satu keluarga yang viral. Isu ini bahkan oleh sebagian pihak dijadikan meme.
Belanja Bijak Belanja CermatBelanja Bijak, Belanja Cermat
Bulan Desember identik dengan berbagai hal. Seperti peringatan Natal, musim dingin, atau perayaan tahun baru. Apa lagi? Tak hanya itu, Desember konon surganya bagi para konsumen untuk berbelanja dengan harga murah. Mengapa?
Selamat Datang 2023Selamat Datang 2023!
Tahun 2023 baru saja kita songsong dengan penuh keyakinan. Walau begitu, ada beberapa nada sumbang terdengar dalam menyambut tahun baru ini. Beberapa pengamat meramalkan bahwa perekonomian global di tahun 2023 akan terasa gelap. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam satu orasi ilmiah mengatakan setidaknya ada 4 faktor penyebab ekonomi global tidak dalam kondisi baik-baik saja.
KOMENTAR