Message of Monday – Senin, 8 Maret 2021 Mengatur Roda Kehidupan Berputar Oleh: Sonny Wibisono *
“Mumpung berkuasa, berbaktilah kepada rakyat.” -- Evita Peron, Mantan Ibu Negara Argentina, 1919-1952
Pemeo yang mengatakan bahwa roda terus berputar, kadang di atas kadang di bawah, mungkin ada benarnya. Tapi benarkah bahwa harus demikian halnya.
Pada Kamis, 4 Maret 2021 lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengeksekusi mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Sukamiskin Deddy Handoko ke Lapas Klas IA Sukamiskin berdasar putusan Pengadilan Tipikor pada PN Bandung Nomor/Pid.Sus-TPK/2020/PN.Bdg tanggal 27 Januari 2021. Deddy Handoko dijatuhi hukuman penjara 4,5 tahun. Deddy terbukti melakukan tindak pidana korupsi dengan menerima suap satu unit mobil Mitsubishi Pajero dari terpidana, Radian Azhar.
Nilai yang dikorupsi Deddy bisa jadi tak seberapa dibandingkan korupsi yang dilakukan koruptor kelas kakap, yang dapat mencapai nilai miliaran bahkan triliunan rupiah. Tapi satu tindakan Deddy tersebut telah mengubah jalan hidupnya. KPK juga telah menunjukkan bahwa lembaga anti rasuah ini tidak main-main dalam penegakan hukum. Besar atau kecil sama saja, tetap disikat untuk koruptor yang melakukan tindak pidana korupsi. Apalagi mengingat Deddy sendiri sebagai penegak hukum yang harusnya mengayomi para terpidana binaan di lapasnya.
Menjadi sangat menarik karena Deddy merupakan mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Sukamiskin yang pernah dipimpinnya. Kini ia harus kembali ke tempat bekerjanya dahulu sebagai terpidana. Bayangkan, seorang yang tadinya begitu disegani dan dihormati bawahannya kini menjadi pesakitan di tempat yang pernah menjadi ‘kerajaannya’. Kehidupan seakan-akan cepat sekali berputar. Saat tahun lalu berada di atas, tahun ini tiba-tiba berada di bawah. Sungguh ironi.
Evita Peron, mantan ibu negara Argentina pernah mengatakan, ‘mumpung berkuasa, berbaktilah kepada rakyat’. Hal itu jelas tak dilakukan oleh Deddy. Ia menyalahgunakan jabatan yang diembannya. Banyak kisah sejenis, termasuk para diktator di belahan negara lain yang akhir hidupnya sungguh mengenaskan.
Tapi apakah memang harus demikian halnya, bahwa seseorang pasti suatu saat berada di atas, saat lain berada di bawah? Hidup merupakan pilihan. Jika seandainya Deddy dan juga koruptor lain tidak melakukan tindakan tercela tersebut, mereka sejatinya bisa menikmati masa pensiun dengan tenang, bukan menghabiskan sisa waktu di penjara. Tapi mereka telah memilih satu tindakan, yang pada akhirnya memilih roda berputar cepat ke bawah. Kita harus dapat memaknai bahwa kitalah yang menentukan ke arah mana roda kehidupan berputar. Kalaupun roda itu harus turun ke bawah, yakinkan bahwa bukan karena perbuatan tercela. Seperti wabah pandemi yang terjadi saat ini, yang membuat banyak orang berjuang untuk hidup.
Untuk dapat mengatur roda kehidupan tentu tak harus menjadi pemimpin atau menjabat jabatan tertentu dulu. Definisi pemimpin dapat bermakna luas. Kita pun masing-masing adalah seorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab pribadi. Tak perlu menunggu menjadi pejabat untuk dapat mengatur roda kehidupan ini. Banyak hal yang dapat kita lakukan. Ya, selagi masih ada umur, banyak-banyaklah berbuat amal. Selagi orangtua masih hidup, bahagiakan mereka, walau mungkin dapat menunda kesenangan kita. Selagi uang masih ada di tangan, berilah pendidikan yang terbaik untuk anak. Dan tentu saja, selagi kita masih hidup, berbuatlah sesuatu yang bermakna untuk lingkungan dan orang-orang sekitar kita.
* Penulis buku ‘Message of Monday’, Elexmedia, 2009 dan Ref Grafika Publishing, 2012
Dalam beberapa hari terakhir ini di media sosial bersliweran isu mengenai kasus pernikahan satu keluarga yang viral. Isu ini bahkan oleh sebagian pihak dijadikan meme.
Bulan Desember identik dengan berbagai hal. Seperti peringatan Natal, musim dingin, atau perayaan tahun baru. Apa lagi? Tak hanya itu, Desember konon surganya bagi para konsumen untuk berbelanja dengan harga murah. Mengapa?
Tahun 2023 baru saja kita songsong dengan penuh keyakinan. Walau begitu, ada beberapa nada sumbang terdengar dalam menyambut tahun baru ini. Beberapa pengamat meramalkan bahwa perekonomian global di tahun 2023 akan terasa gelap. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam satu orasi ilmiah mengatakan setidaknya ada 4 faktor penyebab ekonomi global tidak dalam kondisi baik-baik saja.