a a a a a a a a a a a a a a a
Logo Header
Message Of Monday

Message Of Monday

Home /
/ Periksa dan Periksa Kembali
Periksa dan Periksa Kembali

Periksa dan Periksa Kembali

Message of Monday – Senin, 2 Agustus 2021
Periksa dan Periksa Kembali
Oleh: Sonny Wibisono *

“Kalau gajah hendaklah dipandang gadingnya, kalau harimau hendaklah dipandang belangnya.”
-- Peribahasa Indonesia

Kabar duka masih terus berdatangan. Berita tersebut hilir mudik di media sosial dan juga grup percakapan. Tak hanya dari keluarga, kerabat, bahkan kolega yang wafat akibat virus Covid-19, tapi kabar duka itu juga datang dari tokoh atau orang terkenal.

Ditengah banyaknya kabar duka yang diterima, masih ada saja berita yang tidak sesuai fakta. Dengan kata lain: hoax. Itulah yang dilakukan oleh mereka yang meneruskan kabar tentang wafatnya seorang tokoh. Apakah mungkin karena berbeda pandangan politiknya? Entahlah. Semua orang kemudian mengucapkan belasungkawa. Kabar tersebut diketahui ternyata tidak benar. Pihak keluarga segera membantah. Kejadian itu nyatanya berulang. Kali ini menimpa seorang artis. Sang artis yang dikabarkan wafat, masih sehat wal-afiat.

Mengapa kejadian ini terus berulang. Sering kali kita mendengar suatu kabar, entah kabar baik, ataupun kabar buruk, langsung saja kita percaya. Menelannya mentah-mentah. Sebenarnya kita harus bisa merefleksikan diri. Atau jangan-jangan memang kita terbiasa untuk tidak memeriksa kembali segala sesuatu yang kita terima. Ini juga memperlihatkan bahwa kita tidak terbiasa berpikir secara kritis. Kabar apapun itu, seharusnya kita pastikan dulu kebenarannya.

Inilah yang disebut dengan ’check and recheck’. Istilah yang dapat diartikan sebagai langkah untuk meneliti kebenaran bahan informasi sebelum diinformasikan ke orang lain. Dikenal pula dengan ’periksa dan periksa kembali’. Semua urusan apapun harus dipastikan kepastian, akurasi, dan kebenarannya.

Lantas apa yang bisa kita lakukan? Ya, periksa dan periksa kembali. Caranya? Mudah. Anda bisa memeriksa di internet berita tersebut. Carilah sumber yang terpercaya. Atau telepon bila Anda memiliki akses untuk mengetahui keberadaan berita tersebut kepada orang yang terlibat.

Kalau Anda memiliki media sosial apapun, penting untuk menyaringnya kembali. Tidak asal mengirimkan atau meneruskannya. Begitu pula pada pesan yang diterima di grup percakapan. Cek kabar terakhir dari situs berita atau orang yang kredibel. Jangan satu, tapi beberapa lainnya. Kalau sudah yakin benar, sila teruskan. Kalau ragu tak perlu meneruskan. Tapi Anda juga tak asal meneruskan bila berita itu benar. Lihat pula, apakah bermanfaat atau malah sebaliknya.

Bila pada persoalan yang tidak secara langsung menyangkut diri Anda saja sudah begitu peduli, apalagi bila menyangkut diri sendiri. Jika ini bisa dilakuan banyak orang, berita hoax dapat dieliminir.

Melakukan ’check and recheck’tak hanya bermanfaat bagi diri Anda sendiri, kolega, teman, atau lembaga tempat Anda bekerja. Tapi juga untuk kemaslahatan orang lain. Mudah saja melakukannya. Tak butuh waktu lama. Persis saat kita mencoba mikrofon saat berkaraoke hendak bernyanyi. Misalnya. “Cek, cek. Satu-dua-tiga.” Setelah semua berjalan baik, bernyanyilah sepuas hati. Bukan begitu kawan?

* * Penulis buku ‘Message of Monday’, Elexmedia, 2009 dan Ref Grafika Publishing, 2012

Photo by Tracy Le Blanc from Pexels

Latest Post

Tergoda Isu ViralTergoda Isu Viral
Dalam beberapa hari terakhir ini di media sosial bersliweran isu mengenai kasus pernikahan satu keluarga yang viral. Isu ini bahkan oleh sebagian pihak dijadikan meme.
Belanja Bijak Belanja CermatBelanja Bijak, Belanja Cermat
Bulan Desember identik dengan berbagai hal. Seperti peringatan Natal, musim dingin, atau perayaan tahun baru. Apa lagi? Tak hanya itu, Desember konon surganya bagi para konsumen untuk berbelanja dengan harga murah. Mengapa?
Selamat Datang 2023Selamat Datang 2023!
Tahun 2023 baru saja kita songsong dengan penuh keyakinan. Walau begitu, ada beberapa nada sumbang terdengar dalam menyambut tahun baru ini. Beberapa pengamat meramalkan bahwa perekonomian global di tahun 2023 akan terasa gelap. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam satu orasi ilmiah mengatakan setidaknya ada 4 faktor penyebab ekonomi global tidak dalam kondisi baik-baik saja.
KOMENTAR