Message of Monday – Senin, 20 Desember 2021 Saat Akhir Pekan Menjenguk Si Sakit Oleh: Sonny Wibisono *
“It is health that is real wealth and not pieces of gold and silver.” -- Mahatma Gandhi, politikus asal India, 1869-1948
Akhir pekan kemarin, kami menjenguk saudara di daerah Depok yang sedang sakit. Maklum, usianya sudah sepuh. Menurutnya, ada masalah di bagian tulangnya. Kami menyebutnya dengan nenek. Jadi, sang nenek harus bolak-balik ke rumah sakit untuk memeriksanya. Dan pastinya, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit bagi nenek dan keluarganya untuk biaya berobat.
Lho, bukannya dalam keadaan pandemi seperti saat sekarang, kita harus berhati-hati dalam menjaga kesehatan serta sedapat mungkin menaikkan imun kita? Saat berkunjung, tentu saja kami tetap menjaga protokol kesehatan.
Mengunjungi orang sakit sejatinya merupakan perbuatan yang sungguh dianjurkan. Karena di dalamnya terdapat keutamaan yang mulia. Menjenguk si sakit merupakan bagian dari proses penyembuhan itu sendiri. Karena memang, pengobatan tidak seluruhnya bersifat materiil.
Dan, nah ini yang juga penting, menjenguk orang yang sakit, ternyata juga menguntungkan secara kesehatan bagi yang menjenguknya. Tak percaya? Simaklah studi ini. Jurnal Psychological Science mempublikasikan hasil penelitiannya pada akhir April 2010. Seseorang yang menjenguk si sakit justeru akan meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Jadi sebenarnya malah makin menyehatkan si penjenguk.
Tentu ada rambu-rambu yang harus kita perhatikan saat menjenguk si sakit. Tak hanya datang dan pergi saja. Pertama yang harus diperhatikan, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kondisi si sakit pada keluarganya. Biar bagaimanapun juga, keluarga yang paling tahu kondisi si sakit. Hal ini juga untuk mengetahui apa saja yang kiranya patut diketahui oleh penjenguknya nanti ketika akan menjenguk si sakit.
Setelah bertemu si sakit, tanyakanlah dengan lembut bagaimana kondisi kesehatannya. Hal ini dapat meringankan si sakit karena merasa ada yang memperhatikan kondisinya. Selain itu kita mendapat informasi langsung dari si sakit mengenai kondisinya.
Jangan lupa, bawakanlah buah tangan. Tentunya dengan memperhatikan kondisi kesehatan si sakit apa yang sebaiknya boleh dikonsumsi. Bila tidak dapat dikonsumsi, mungkin keluarganya dapat menikmati buah tangan yang diberikan.
Tak lupa pua kita mendoakan kesembuhan bagi si sakit. Keyakinan apapun tentu mengajarkan kita mendoakan orang yang sedang sakit agar segera lekas sembuh dan dapat beraktifitas kembali seperti semula. Oh ya, Anda tak perlu memaksakan diri menjenguk orang sakit bila kondisi Anda tidak memungkinkan. Pastikan Anda dalam kondisi fit dan sedang tidak sakit.
Lantas, pelajaran apa yang bisa dipetik bagi si penjenguk. Kesehatan itu mahal harganya. Kesehatan akan terasa tidak ternilai ketika sedang jatuh sakit. Bagi para penjenguk si sakit, semoga tersadar dan terdorong untuk lebih memperhatikan gaya hidup dan perilaku mereka.
Di kala sedang sehat, hiduplah secara teratur dan seimbang. Misalnya, makan secara sehat bergizi dan teratur. Lalu rajin berolahraga, menjauhi begadang dan aktivitas yang tak perlu. Dan satu hal yang yang tak kalah penting, jangan tinggalkan ibadah. Jangan hanya ketika sakit, kita baru giat beribadah dan ingat akan Tuhan. Betul?
Dalam beberapa hari terakhir ini di media sosial bersliweran isu mengenai kasus pernikahan satu keluarga yang viral. Isu ini bahkan oleh sebagian pihak dijadikan meme.
Bulan Desember identik dengan berbagai hal. Seperti peringatan Natal, musim dingin, atau perayaan tahun baru. Apa lagi? Tak hanya itu, Desember konon surganya bagi para konsumen untuk berbelanja dengan harga murah. Mengapa?
Tahun 2023 baru saja kita songsong dengan penuh keyakinan. Walau begitu, ada beberapa nada sumbang terdengar dalam menyambut tahun baru ini. Beberapa pengamat meramalkan bahwa perekonomian global di tahun 2023 akan terasa gelap. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam satu orasi ilmiah mengatakan setidaknya ada 4 faktor penyebab ekonomi global tidak dalam kondisi baik-baik saja.