Message of Monday – Senin, 21 Nopember 2022 Saat Bertemu di Bandara Oleh: Sonny Wibisono *
“Jangan mudah percaya kepada orang yang belum Anda kenal.” -- Anonim
Anda sudah menonton film Taken? Film ini dibintangi oleh aktor kawakan, Liam Neeson. Dirilis pada tahun 2008 dan disutradarai oleh Pierre Morel. Lewat aksi yang dibintanginya ini, membuat nama Neeson masuk ke deretan aktor papan atas Hollywood. Neeson sendiri awalnya tak yakin film yang dibintanginya ini bakal meraih kesuksesan.
Alur cerita film ini sebenarnya sederhana. Adegan laga yang disuguhkan pun sebenarnya tidak terlalu wah. Walau begitu, film ini meraih box office. Biaya produksi ‘hanya’ sekitar 300 miliar rupiah, tidak terlalu besar untuk ukuran Hollywood. Tapi mampu meraup keuntungan sekitar 2,4 triliun rupiah. Tak mengherankan bila kemudian dibuat sekuelnya, Taken 2 dan Taken 3. Pada sekuel Taken 2, Neeson dikabarkan dibayar sekitar 240 miliar rupiah. Wow!
Seorang pensiunan agen CIA, Bryan Mills, diperankan oleh Neeson, mencoba membina hubungan baik dengan Kim, putri semata wayangnya. Kim, diperankan oleh Maggy Grace, tinggal bersama ibu dan ayah tirinya. Pada satu saat, ia ingin bepergian bersama rekannya ke Paris.
Di negeri Paman Sam, seorang anak yang masih berusia 17 tahun dan ingin terbang ke negara lain harus meminta izin terlebih dahulu ke orangtuanya. Izin itu dalam bentuk surat yang harus ditanda tangani sang ayah kandung. Awalnya, Mills tak mengizinkan putri semata wayangnya bepergian jauh. Tapi karena didesak oleh mantan isterinya, dengan berat hati Mills akhirnya mengizinkan putrinya pergi.
Akhirnya, Kim bersama rekannya, Amanda terbang ke Paris. Sesampai di Bandara di Paris, mereka bertemu dengan pria tampan dan menawarkan sesuatu untuk berbagi ongkos taksi yang mahal. Ternyata ini hanyalah akal bulus sang pria yang merupakan kawanan sindikat penculik untuk mengetahui dimana kedua gadis itu menetap.
Singkat cerita, Kim dan rekannya kemudian diculik oleh sindikat perdagangan manusia. Sebelum Kim disandera, ia masih sempat menelpon ayahnya untuk meminta bantuan. Bahkan Mills sempat melakukan kontak dengan penculik putrinya. Dari sinilah keluar ucapan Mills yang menjadi fenomenal, yang ditiru oleh para penggemar film.
Mills kemudian menyusul ke Paris dalam rangka menyelamatkan putrinya dari kawanan sindikat. Lewat aksi yang menegangkan, Mills akhirnya dapat membebaskan putrinya. Sayang, rekan Kim, yaitu Amanda, harus meregang nyawa karena overdosis akibat dicekoki narkoba oleh para penculik.
Cerita film ini berangkat dari kasus penculikan yang terjadi di negara-negara Eropa. Tak terkecuali di Perancis. Tapi, apakah film ini berdasar kisah nyata? Pada tahun 2011, seorang ahli kontra-terorisme yang bernama William G. Hillar mengklaim bahwa film tersebut didasarkan pada kisah nyata putrinya yang diculik oleh teroris. Hillar berupaya menyelamatkan putrinya. Tapi sayang, putrinya dibunuh oleh teroris. Hillar sendiri menghabiskan 12 tahun untuk bernegosiasi dengan FBI untuk kasus yang menimpanya.
Kisah heroik film ini, sejatinya memperlihatkan kasih sayang seorang ayah kepada putrinya. Walau mungkin sang anak lebih dekat kepada ibunya, peran ayah tetap tak bisa diabaikan. Ia rela melakukan apa saja, bahkan bertaruh nyawa demi keselamatan putrinya. Dan poin yang juga perlu digarisbawahi dari cerita ini; jangan percaya kepada siapapun terhadap orang asing yang tidak Anda kenal sebelumnya. Don’t trust to anybody. Sebaik dan semanis apapun dalam dia bersikap.
Ada adagium, bahwa orang jahat dapat berpura-pura menjadi orang baik. Tapi sebaliknya, orang baik tak bisa berpura-pura jahat. Para traveler harus lebih berhati-hati menghadapi situasi seperti ini. Tentu saja tak hanya di bandara, juga di stasiun, di terminal, di pelabuhan, di pusat perbelanjaan, atau tempat keramaian lainnya.
Penelitian menunjukkan bahwa pelaku kejahatan di tempat umum lebih banyak dilakukan oleh pria. Bahkan tindak kejahatan itu umumnya dilakukan oleh orang yang tidak dikenal sebelumnya. Kasus kejahatan yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal yang dijumpai di tempat umum atau berkenalan lewat media sosial sebagian besar berujung pada kejahatan seksual.
Tak berapa lagi kita akan memasuki tahun baru. Akan banyak masyarakat kita yang akan berlibur ke luar negeri dalam rangka menyambut tahun baru. Begitu pula sebaliknya, turis mancanegara diperkirakan akan datang ke Indonesia. Beberapa pengamat film merekomendasikan film ini bagi mereka yang ingin bepergian ke luar negeri.
Dan, ingat selalu pesan Bang Napi: "Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan! Waspadalah, waspadalah!"
* Penulis buku ‘Message of Monday’, Elexmedia, 2009 dan Ref Grafika Publishing, 2012
Photo by Riccardo: https://www.pexels.com/photo/group-of-people-inside-building-301930/
Dalam beberapa hari terakhir ini di media sosial bersliweran isu mengenai kasus pernikahan satu keluarga yang viral. Isu ini bahkan oleh sebagian pihak dijadikan meme.
Bulan Desember identik dengan berbagai hal. Seperti peringatan Natal, musim dingin, atau perayaan tahun baru. Apa lagi? Tak hanya itu, Desember konon surganya bagi para konsumen untuk berbelanja dengan harga murah. Mengapa?
Tahun 2023 baru saja kita songsong dengan penuh keyakinan. Walau begitu, ada beberapa nada sumbang terdengar dalam menyambut tahun baru ini. Beberapa pengamat meramalkan bahwa perekonomian global di tahun 2023 akan terasa gelap. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam satu orasi ilmiah mengatakan setidaknya ada 4 faktor penyebab ekonomi global tidak dalam kondisi baik-baik saja.