/ TOURING END OF YEAR 2019, EXPLORE DIENG, WONOSOBO, TRENGGALEK
TOURING END OF YEAR 2019, EXPLORE DIENG, WONOSOBO, TRENGGALEK
Nissan Evalia Community atau biasa disingkat NEC, tiap tahun menggagendakan acara touring keluar kota. Touring sebenarnya tak harus selalu akhir tahun. Tapi untuk akhir tahun menjadi agenda wajib bagi para komunitas untuk mengadakan touring. Nah, akhir tahun 2019 lalu, NEC mengadakan touring ke Jawa Timur dengan nama: Touring End of Year 2019, Explore Dieng, Wonosobo, Trenggalek. Kegiatan berlangsung dari tanggal 26 hingga 29 Desember 2019.
Untuk keberangkatan dari Jakarta, titik awal atau tikum para members NEC yang berasal dari Chapter Jakarta dan Banten berkumpul di Rest Area 57 Tol Cikampek pada malam hari jam 22.00. setelah peserta lengkap, kami pun berangkat di malam hari mendekati tengah malam tanpa dikawal voorijder.
Karena berangkatnya molor dari jadwal, maka saat tiba di Batu Angkruk sudah pagi hari pada 27 Desember. Batu Angkruk terletak di Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Nama ini berasal dari banyaknya batu berukuran kecil hingga besar di lokasi ini, yang disebut 'angkruk' dalam bahasa jawa sana.
Keunikan wisata Batu Angkruk, selain kita dapat menikmati panorama yang indah dari ketinggian di dataran Dieng, juga menawarkan spot menarik dengan munculnya matahari di pagi hari atau biasa disebut sunrise. Batu Angkruk merupakan satu tempat dengan posisi strategis di wilayah Indonesia untuk dapat melihat sunrise di atas dataran tertinggi di negeri ini. Dari lokasi ini pula, kita dapat menikmati megahnya Gunung Sindoro, Gunung Prau, Gunung Ungaran beserta hamparan sawah dan pedesaan di bawahnya.
Setelah puas menikmati, masih pada hari yang sama, dari sini kita melanjutkan perjalanan ke Kawah Sikidang. Kawah Sikidang terbentuk dari letusan gunung berapi di kawasan Dataran Tinggi Dieng sejak lama. Sampai sekarang kawah ini masih aktif. Kawah Sikidang Dieng merupakan satu objek wisata unggulan Dieng yang relatif mudah dijangkaudan dinikmati dibandingkan kawah-kawah lainnya di Dieng. Kawah-kawah ini masih memperlihatkan aktivitas vulkanik. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan selain Kawah Sikidang Dieng itu sendiri.
Dari sini, walau sudah lewat tengah hari, kita menuju Resto Kedai Ongklok. Satu Resto yang cukup favorit di daerah kawasan wisata Dieng.
Kita pun bersama-sama makan siang. Udara yang dingin cocok dengan bersantap makanan hangat ditambah kopi panas. Disini kita menyantap nasi goreng dan Tempe Kemul.
Tempe Kemul merupakan satu makanan ringan khas Wonosobo. Tempe Kemul terbuat dari tempe yang digoreng dengan dibalut gandum, pati atau tepung singkong, tepung beras dan biasanya ditambah daun kucai untuk pelengkap. Kemul dalam bahasa Jawa berarti selimut. Makanan ini umumnya disantap dalam keadaan panas.
Setelah selesai bersantap siang, kita menuju tempat penginapan. Kita menginap di Hotel Sentro Wonosobo. Beberapa jam saja kita istirahat disini. Di malam hari, kita menikmati makanan khas Wonosobo yaitu Mie Ongklok. Tak jauh dari Hotel, terdapat warung Mie Ongklok yang cukup favorit di Wonosobo. Namanya Warung Mie Ongklok dan Sate Pak Tris.
Mie Ongklok adalah mi rebus khas kota Wonosobo dan sekitarnya. Mie ini dibuat dari bahan-bahan; kol, daun kucai, dan kuah kental berkanji yang disebut loh. Mie ini banyak dijajakan di rumah makan, warung, maupun dijajakan keliling memakai gerobak di kota tersebut. Biasanya pendamping makanan ini ialah sate sapi dengan bumbu kacang. Ongklok adalah semacam keranjang kecil dari anyaman bambu yang digunakan untuk membantu mie yang direbus. Penggunaan alat bantu ini yang merupakan khas daerah setempat sehingga diberi nama sesuai alat tersebut.
Pagi harinya, tanggal 28 Desember, setelah beristirahat yang cukup, kita melanjutkan pergi ke tempat pusat oleh-oleh. Menjelang siang, kami bersantap di resto yang menyajikan menu utamanya soto. Resto ini terkenal di daerah sana, namanya, RM Soto Khas Parakan, berada di Temanggung.
Dari sini kita dapat melihat keindahan gunung sepanjang perjalanan menuju rumah makan ini. Dari nama restonya sudah terlihat, kita menyantap masakan soto khas Parakan.
Selepas ini, kami sekeluarga pamit undur diri dari keluarga besar NEC untuk tidak melanjutkan ke Trenggalek dan Jawa Timur karena ada urusan keluarga. Akhirnya kami tiba di Jakarta dengan selamat malam harinya.
Di Kota Malang, kami menginap di satu penginapan yang menurut hemat kami layak untuk direkomendasikan. Mengapa? Karena selain harganya bersahabat, bahkan kalau boleh dibilang menurut kami, terbilang murah, juga fasilitasnya tak kalah dengan hotel bintang 3 atau 4, seperti free wifi, pendingin udara, tivi, dan tentunya air panas.
Ada waktu dimana kita harus melarikan diri dari penatnya Kota Jakarta. Akhir pekan merupakan saat yang tepat untuk melakukan itu. Menjelang pergantian tahun baru, kami meninggalkan Jakarta menuju Bandung. Perjalanan ditempuh sekitar tiga jam lebih. Maklum, banyak warga Jakarta dan daerah lain berbondong-bondong menuju Bandung dan sekitarnya. Tujuannya, selain berwisata, juga mengunjungi sanak family.
Candi Borobudur kembali dibuka untuk umum per tanggal 18 September 2021 lalu. Taman Wisata Candi Borobudur berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Saya berkesempatan mengunjungi kawasan ini selama 4 hari 3 malam, dan menginap di salah satu hotel terbaik di kawasan ini.