HIJAU KUE
HIJAU KUE. Hijau tak selalu identik dengan aliran, atau keyakinan. Tak juga soal partai politik. Nah, apalagi bicara tentang balon. Bukan. Ini bukan soal hebohnya balon hijau. Tapi soal kue berwarna hijau. Kue? Yoi.
Indonesia kaya akan penganan ringan dari Sabang sampai Merauke. Orang biasa menyebutnya jajanan pasar. Simplenya: kue. Tahukah Anda, bahwa jajanan pasar yang tersedia di pasaran kebanyakan berwarna hijau? Tak percaya? Tengoklah ini. Entah kebetulan entah bukan, saya menyukai semua kue-kue tersebut. Semoga saja saya tidak dituduh radikal.
Jangan tanya saya kenapa kue-kue itu berwarna hijau. Sebelum saya lahir pun, kue-kue tersebut sudah berwarna hijau. Apakah karena bahan bakunya? Mungkin. Atau mungkin pula pembuat awal kue-kue tersebut menyukai warna hijau. Mungkin juga.
Di hadapan saya ada Kue Clorot, biasa dijumpai di Jawa, Lombok, Bali dan Kalimantan. Ada Kue Lemper yang bungkusnya khas hijau, biasa dijumpai di Jawa. Ada Kue Klepon, yang juga banyak dijumpai di Jawa. Ada Kue Wajik, biasa dijumpai di Jawa dan Sumatera. Ada pula Kue Dadar Gulung, Kue Lapis, Bubur Sumsum, dan Kue Nagasari, yang bisa ditemukan di seantero negeri ini. Banyak kue lain sejatinya yang berwarna hijau. Kadang memang, nama kue ini di satu tempat dengan lainnya beda. Walau bisa jadi mirip-mirip, baik bahan bakunya, cara buatnya, ataupun bentuknya. Nama-namanya pun sungguh unik. Jangan harap Anda menjumpai makanan ini di Amerika, atau daratan Eropa.
hijaunya kue, coba bisa tahu kue apa saja yang ada di piring?
Selama pandemi berlangsung, banyak yang mengunggah gambar atau video memasak dan membuat kue. Sayangnya, saya tidak melihat ada yang membuat jajanan khas daerah. Atau mungkin saja terlewat oleh saya? Semoga saja.
Menikmati jajanan pasar, tak hanya soal kecintaan terhadap budaya sendiri. Melestarikannya itu lebih penting. Dengan membeli, membuat, dan menikmati. Karena kebanyakan jajanan pasar ini banyak ditemui di pasar, kedai, pedagang kaki lima, atau jangan-jangan malah di warung tetangga sebelah.
Lihat pula:
Instagram: https://www.instagram.com/sonny.wibisono.sonca/
Twitter: https://www.twitter.com/sonnywibisono
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UCYHetftQlv2nf64YayuEW-g
Indonesia kaya akan penganan ringan dari Sabang sampai Merauke. Orang biasa menyebutnya jajanan pasar. Simplenya: kue. Tahukah Anda, bahwa jajanan pasar yang tersedia di pasaran kebanyakan berwarna hijau? Tak percaya? Tengoklah ini. Entah kebetulan entah bukan, saya menyukai semua kue-kue tersebut. Semoga saja saya tidak dituduh radikal.
Jangan tanya saya kenapa kue-kue itu berwarna hijau. Sebelum saya lahir pun, kue-kue tersebut sudah berwarna hijau. Apakah karena bahan bakunya? Mungkin. Atau mungkin pula pembuat awal kue-kue tersebut menyukai warna hijau. Mungkin juga.
Di hadapan saya ada Kue Clorot, biasa dijumpai di Jawa, Lombok, Bali dan Kalimantan. Ada Kue Lemper yang bungkusnya khas hijau, biasa dijumpai di Jawa. Ada Kue Klepon, yang juga banyak dijumpai di Jawa. Ada Kue Wajik, biasa dijumpai di Jawa dan Sumatera. Ada pula Kue Dadar Gulung, Kue Lapis, Bubur Sumsum, dan Kue Nagasari, yang bisa ditemukan di seantero negeri ini. Banyak kue lain sejatinya yang berwarna hijau. Kadang memang, nama kue ini di satu tempat dengan lainnya beda. Walau bisa jadi mirip-mirip, baik bahan bakunya, cara buatnya, ataupun bentuknya. Nama-namanya pun sungguh unik. Jangan harap Anda menjumpai makanan ini di Amerika, atau daratan Eropa.
hijaunya kue, coba bisa tahu kue apa saja yang ada di piring?Selama pandemi berlangsung, banyak yang mengunggah gambar atau video memasak dan membuat kue. Sayangnya, saya tidak melihat ada yang membuat jajanan khas daerah. Atau mungkin saja terlewat oleh saya? Semoga saja.
Menikmati jajanan pasar, tak hanya soal kecintaan terhadap budaya sendiri. Melestarikannya itu lebih penting. Dengan membeli, membuat, dan menikmati. Karena kebanyakan jajanan pasar ini banyak ditemui di pasar, kedai, pedagang kaki lima, atau jangan-jangan malah di warung tetangga sebelah.
Lihat pula:
Instagram: https://www.instagram.com/sonny.wibisono.sonca/
Twitter: https://www.twitter.com/sonnywibisono
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UCYHetftQlv2nf64YayuEW-g
KOMENTAR
