MENIKMATI NASI UDUK LEGENDARIS DI TEMPAT ASALNYA DI JAKARTA. Warga Jakarta tentu tak asing dengan nama Nasi Uduk Kebon Kacang. Di seantero Jakarta dan sekitarnya betebaran warung atau resto nasi uduk dengan embel-embel nama ‘Kebon Kacang’. Tapi sejatinya, dimanakah asal mulanya nama itu muncul?
Nah, kami mencoba menyambangi langsung ke tempat darimana nama nasi uduk yang melegenda tersebut muncul. Di daerah Kebon Kacang sendiri, ada dua pelopor nasi uduk, yang pertama kali Nasi Uduk Babeh Saman dan kemudian Nasi Uduk Zainal Fanani. Kami mencoba menikmati kuliner legendaris dan favorit tersebut satu diantaranya
pilihan menu yang tersedia
Kedai Nasi Uduk dan Ayam Goreng Zainal Fanani, mereka menyebutnya kedai, telah ada sejak 1967. Terletak di Jalan Kebon Kacang VIII no. 5. Usaha kuliner ini dirintis oleh Pak Abdul Hamid, yang kemudian diturunkan ke anaknya Pak Zainal Fanani. Awalnya menggunakan gerobak biasa yang mangkal di sekitar Jalan Kebon Kacang. Sejalan dengan waktu, sekitar tahun 1985, kuliner ini pun berkembang dan mengontrak rumah sebagai tempat untuk berdagang. Tapi entah kenapa, menurut pengakuan Mas Reza, putra dari Pak Zainal, mereka diusir dari rumah kontrakan tahun 2000. Hingga akhirnya menempati rumah milik sendiri yang dijadikan tempat kuliner hingga saat ini. Di spanduk depan kedai tertulis, ‘Dahulu di Tikungan Sekarang Pindah Kesini Sejak Tahun 2000’.
dengan Mas Reza, putra dari Pak Zainal
Bicara nasi uduk tentu berkaitan dengan ayam goreng beserta lauk dan hidangan lainnya. Selain ayam, ada empal, usus, paru, tahu, tempe, udang, ati, dan lalap pastinya. Biasanya saat kami kesana, nasi uduk yang disajikan menggunakan daun pisang dengan isi sekepalan tangan. Saat kami kesana, sayangnya sudah habis, jadi menggunakan piring biasa. Ayam yang digoreng menggunakan ayam kampung, terasa empuk dan nikmat. Untuk penambah selera, ada tiga jenis sambal dihadapan kami, sambal terasi, sambal kacang, dan sambal yang dicampur untuk nasi.
ayam goreng dan usus goreng siap santap
sambal terasi dan sambal yang dicampur nasi
sambal kacang
Kedai ini buka dari pukul 11 hingga menjelang larut malam. Mereka membuka cabang di daerah Alam Sutra dan Radio Dalam. Bagaimana dengan harga? Satu potong ayam, seharga 20ribu. Paru, babat dan iso seharga 16 ribu. Satu piring nasi uduk (tanpa daun) seharga 10ribu. Kalau saya makan disini, nasi dan juga lauknya selalu nambah, karena memang nikmat betul. Bagaimana, tertarik kawan?
Open Hours: 11.00-00.00 WIB
Alamat:
Nasi Uduk dan Ayam Goreng Zainal Fanani
Jl. Kb. Kacang 8 No.5, RT.1/RW.5, Kb. Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10240
Lokasi:
https://goo.gl/maps/FVZeU2KQAFUDRzDg7 Lihat pula:
Instagram:
https://www.instagram.com/sonny.wibisono.sonca/Twitter:
https://www.twitter.com/sonnywibisonoYoutube:
https://www.youtube.com/channel/UCYHetftQlv2nf64YayuEW-g