Message of Monday – Senin, 7 Nopember 2022 Antara Musibah dan Kecerobohan Oleh: Sonny Wibisono *
"Kesalahan sesungguhnya adalah ketika kita tidak belajar dari sebuah kesalahan." -- John Powell, British film score composer
Musibah. Bisa datang kapan saja dan dimana saja. Tanpa diduga sebelumnya. Seorang kawan bercerita bahwa showroom penjualan mobil milik saudaranya mengalami musibah. Showroomnya ditabrak oleh sebuah bus. Beberapa mobil mengalami kerusakan. Ada yang rusak parah. Sebagian lagi hanya lecet saja. Tapi toh, tetap saja harus diperbaiki. Belum lagi ruangan showroom yang hancur berantakan.
Mengapa bus bisa nyelonong masuk ke dalam showroom? Kabarnya, bus tersebut mencoba menghindari pengendara sepeda motor yang tetiba memotong jalan. Apakah ada korban jiwa? Diberitakan seorang pengendara motor lainnya mengalami luka berat dan dirawat intensif di rumah sakit. Kejadian ini masih didalami oleh pihak yang berwajib. Penyelidikan masih terus berlanjut.
Berapa kerugian yang diderita? Ditaksir sekitar 700 juta hingga mencapai 1 miliar rupiah. Itu taksiran kasar bila dinilai dari harga jual semua mobil yang mengalami kerusakan. Belum lagi ditambah kerusakan showroom. Pertanyaannya, mengapa mobil-mobil itu tidak diasuransikan sebelumnya. Mobil-mobil tersebut tak bisa diasuransikan karena belum berpindah tangan. Tapi kan bisa saja diasuransikan terlebih dahulu sebelum berpindah tangan? Nanti baru kemudian diteruskan lagi kepada pemilik baru.
Memang tidak semudah itu. Mobil-mobil itu belum tahu kapan dapat dijual. Bahkan laku atau tidaknya pun belum dapat dipastikan. Selama itu pula, biaya asuransi dan lainnya akan terus berjalan. Termasuk pajak kendaraan. Pun, ditambah tak semua pembeli yang membeli mobil di showroom mau menggunakan asuransi.
Memang, sulit membayangkan bila ada kejadian seperti ini. Pihak showroom tentu tak bisa disalahkan dalam kasus ini. Poinnya bukan pada diasuransikan atau tidak mobil-mobil itu. Tetapi lebih kepada mengapa kejadian itu dapat terjadi. Atau dengan kata lain, mengenai perilaku pengguna kendaraan di jalan raya.
Kecelakaan, sejatinya dapat dihindari, bila aturan main dijalankan. Oh ya, tak berapa lagi, tepatnya tanggal 18 Nopember, dijadikan sebagai Hari Peringatan Sedunia untuk Korban Kecelakaan Lalu Lintas. Keselamatan di jalan raya tentunya menjadi perhatian yang tinggi, tidak hanya di negeri ini, namun juga dunia. Ada baiknya, perlu dilakukan pendidikan dalam berlalulintas sejak usia dini. Pendidikan bisa dimulai saat anak memasuki taman kanak-kanak dan berlanjut hingga sekolah dasar dan pendidikan lanjutan.
Pendidikan berlalu lintas ini penting. Selain untuk menghindari terjadinya kecelakaan, juga untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan kerugian materi. Kecelakaan dapat menjadi faktor penyebab kemiskinan. Baik bagi korban, maupun bagi pelaku penyebab kecelakaan itu sendiri.
Bila sang sopir bus yang terbukti ceroboh atau lalai dalam kasus di atas, ia dapat dituntut dan dihukum. Begitu pula, bila pengendara motor yang ugal-ugalan dalam berkendara yang menyebabkan bus menabrak showroom, sang pengendara motor juga dapat dituntut dan dihukum.
Musibah dan kecerobohan tentu dua hal yang berbeda. Musibah dapat dihindari bila semua aturan main telah dijalankan. Tapi bila semua aturan main telah dijalankan, dan musibah masih dapat terjadi, itu takdir namanya. Sedangkan ceroboh, karena tindakan seseorang yang ceroboh, maka orang lain dapat terkena imbasnya. Itu pula yang terjadi pada kasus di atas.
Biasanya, setelah suatu peristiwa yang terjadi karena kecerobohan, oleh siapapun, barulah kita disadarkan. Kita semestinya dapat belajar dari musibah yang telah terjadi, agar dikemudian hari tak terulang kembali.
Musibah memang dapat datang kapan saja dan di mana saja walaupun kita telah menjalankan semua aturan dengan benar dan berhati-hati. So, dalam segala urusan apapun, tetap lakukan upaya seoptimal dan sebaik mungkin. Saat berkendara. Saat bepergian. Saat bekerja. Saat apapun. Dan tentunya, tak lupa berdoa. Setelah itu, kita berserah diri kepadaNya. Setuju kawan?
* Penulis buku ‘Message of Monday’, Elexmedia, 2009 dan Ref Grafika Publishing, 2012
Photo by Artyom Kulakov: https://www.pexels.com/photo/a-broken-windshield-of-a-car-2265634/