Message of Monday - Senin, 14 Januari 2008 “I Love Monday!” Oleh: Sonny Wibisono
“Adanya tujuan memberikan alasan bagi kita untuk bangun setiap pagi.” -- Heather Hennessey, usia 15 tahun
Weekend telah berlalu. Kini, datanglah hari Senin. Hari yang semestinya bisa mengggelegakkan semangat. Maklum, hari baru, haruslah semangat pun baru. Namun, yang terjadi, sesungguhnya kita disuguhkan sebuah rutinitas yang menjengkelkan. Terbayang jalanan macet dan pekerjaan menumpuk menanti di depan mata. Banyak orang menarik napas ketika hari Senin datang kembali. Dapat dimaklumi, bila banyak orang menyambut hari Senin dengan rasa malas.
Sebuah studi menyatakan bahwa stres yang muncul pada hari Senin terjadi pada jam-jam di awal pekerjaan, yang biasanya dimulai pada pukul 08.00-09.00. Yang bikin runyam, serangan jantung di kantor atau di tempat kerja meningkat pada saat-saat tersebut. Ternyata mayoritas dari mereka mengalami apa yang disebut serangan penyakit hari Senin alias "monday's disease". Kondisi masyarakat di kota-kota besar, terlebih lagi di Jakarta, sangat merasakan betul bagaimana mereka mengalami stres lebih awal lagi. Rumah yang jauh dari kantor, berdesakan di kendaraan umum, atau menghadapi jalanan yang macet merupakan alasan mengapa mereka harus bangun lebih awal dari biasanya. Belum lagi bila musim hujan tiba, jalanan berlubang dan banjir sudah terbayang di depan mata.
Konon, penyakit di hari Senin zaman dulu umumnya menimpa para buruh penyortir bulu domba atau wol. Para buruh penyortir wol pada awalnya memang sudah mengidap alergi, di mana serangan asmanya kumat setiap kali mulai masuk kerja setelah sehabis libur, yakni hari Senin. Karena merasa dirinya tersiksa oleh beban penyakit yang dideritanya, sehingga setiap hari Senin, ketika mulai bekerja kembali mereka berteriak, ”I Hate Monday!”
Jelas ada perbedaan terhadap tingkat stres yang dialami para pekerja saat ini. Apakah stres menghadapi hari Senin hanya dialami pekerja saja? Ternyata kebencian terhadap hari Senin tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, anak kecil pun merasakan hal yang sama. Tak heran bila kelompok musik Boomtown Rats, dimana vokalisnya Bob Geldof, membuat lagu ‘I Don’t Like Monday’, lagu yang berkisah mengenai kebencian seorang anak ketika hari Senin telah tiba. Bob Geldof terkenal dengan konser Live Aid-nya yang ditujukan untuk membantu kelaparan di Ethiopia dan terlihat marah ketika tahu kaset rekamannya dibajak oleh perusahaan kaset Indonesia.
Fenomena “penderitaan di hari Senin” dapat juga menimbulkan peluang bisnis. Sebuah kafe di Jakarta membuat acara ‘I like Monday’ dengan penulisan ‘I don’t like Monday’ dengan coretan di kata ‘don’t’. Beberapa bioskop juga membuat program ‘Nomat’ alias nonton hemat. Harga karcis diturunkan agar dapat menampung lebih banyak penonton.
Donald Greeley, psikolog di Carle Clinic's Sleep Laboratory di Urbana, Amerika Serikat mempunyai saran bagaimana menyiasati agar Hari Senin dapat dilalui dengan menyenangkan:
Bayangkanlah hal-hal yang menyenangkan Ketika Anda tidur di hari Minggu malamnya, bayangkanlah hal-hal yang menyenangkan keesokan harinya. Judith Harlan, seorang penulis mengatakan, ”Bersenang-senang berarti menikmati setiap hari. Bersenang-senang berarti menatap ke atas langit dan menarik napas dalam-dalam hanya karena rasa enak.” Sebelum tidur, anda bisa membayangkan akan mendapatkan uang, bertemu teman lama yang menyenangkan atau hal-hal menyenangkan lainnya. Jangan membayangkan hal-hal yang tidak menyenangkan, misalnya pekerjaan yang bertumpuk, jalanan macet, atau hal-hal rumit lainnya.
Makanlah yang cukup Persiapkan diri Anda sebelum berangkat dengan gizi yang memadai. Sarapanlah yang cukup, agar dapat menambah energi Anda. Jika Anda harus minum kopi, minumlah secukupnya. Menurut penelitian, kafein dapat membantu Anda untuk bisa berpikir lebih cepat, meningkatkan rasa riang, membuat kita merasa lebih segar dan energik. Meminum kopi dapat juga meningkatkan penampilan mental dan memori.
Buatlah rencana yang menyenangkan di hari Senin Agar hari Senin dilalui dengan rasa riang, buatlah rencana-rencana yang menyenangkan hati Anda. Misalnya Anda berencana akan makan siang dengan teman-teman kantor Anda.
Gunakan pakaian berwarna cerah Cara berpakaian bukan hanya menunjukkan siapa orang tersebut, ‘you are what you wear’. Pemilihan pakaian apa yang akan dipakai bukan hanya mempengaruhi penampilan, tetapi dapat juga mempengaruhi moodbahkan kinerja seseorang. Pakailah pakaian berwarna cerah setiap kali hari Senin tiba, karena warna cerah dapat mengalirkan energi positif dan semangat baru. Dalam buku “Colour Therapy: Pengaruh dan Kekuatan Warna dalam Kehidupan”,dijelaskan bahwa warna tidak hanya dipakai sebagai sebuah estetika atau keindahan semata. Kekuatan pengaruh warna sangat besar terhadap setiap orang. Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa sadar warna dapat mempengaruhi tubuh kita.
Persiapan perlengkapan kerja Jangan lupa agar Anda mempersiapkan segala sesuatunya di hari Senin esok harinya, seperti pakaian, tas kerja, laptop, telepon seluler, agenda, dan sebagainya. Hal ini bertujuan supaya Anda tidak tergesa-gesa dan terburu-buru ketika hari Senin tiba. Bila ada sesuatu barang yang tertinggal, sudah jelas, hal itu akan merusak dan mengganggu moodAnda di pagi harinya.
Mulailah pekerjaan dengan kreativitas Mulailah pekerjaan di kantor yang membutuhkan kreativitas. Kreativitas dapat membangkitkan energi dan semangat Anda bila berada dalam kondisi yang tidak mood.
Jadi ketika Anda bangun di pagi hari, ingatkan diri anda untuk menghargai setiap momen yang ada. Jangan lupa, bahwa weekendtak akan tiba sebelum hari Senin dimulai. Selamat beraktivitas. Selamat memulai aktivitas di hari Senin!