Message of Monday – Senin, 5 Desember 2022 Keberanian Lee Jun Fan Oleh: Sonny Wibisono *
“Be water, my friend.” -- Bruce Lee, 1940-1973
Belum lama, satu hipotesis baru dikeluarkan oleh sebuah jurnal internasional dalam mengungkapkan penyebab kematian Bruce Lee. Jurnal yang berjudul “Who killed Bruce Lee? The hyponatraemia hypothesis” dipublikasikan dalam ‘Clinical Kidney Journal, Volume 15, Issue 12, December 2022, Pages 2169–2176.’
Tak ayal, penelitian ini membuat dunia film khususnya di Amerika kembali tersentak. Hipotesis itu mengatakan, Lee diperkirakan tewas karena kebanyakan minum air. Hal ini merupakan kontradiksi, karena Lee pernah membuat pernyataan yang terkenal, “be water, my friend” atau “jadilah air, kawanku.” Kematian Lee selama puluhan tahun yang lampau pun kembali diungkit-ungkit. Walau begitu, kematian Lee tetap masih menyimpan misteri. Karena jurnal tersebut hanya memunculkan dugaan baru semata.
Tapi omong-omong, Anda mengenal Bruce Lee? Lahir dengan nama Lee Jun Fan. Konon, nama Lee Jun Fan diberikan oleh seorang perawat di satu rumah sakit di San Francisco, Amerika Serikat tempat Jun Fan dilahirkan. Dunia mengenalnya sebagai Bruce Lee. Lee merupakan aktor bela diri paling legendaris di dunia. Pada zamannya, keahlian bela diri Lee sangat menakjubkan.
Saat ketenaran berada di puncaknya, Lee menghembuskan nafas terakhirnya. Pada tanggal 20 Juli 1973, ia mati di usia yang terbilang muda, 32 tahun. Kematiannya hingga kini masih belum terpecahkan. Berbagai teori konspirasi mengenai penyebab kematiannya bermunculan. Dalam satu kesempatan wawancara, almarhum Brandon Lee, putra dari Bruce Lee membantah semua teori konspirasi itu. Dan, penyebab kematian Lee kembali didiskusikan dalam suatu jurnal pada akhir tahun 2022 ini.
Tapi, siapakah Bruce Lee sebenarnya? Lahir pada 27 Nopember 1940. Lee merupakan anak keturunan Tionghoa. Ayahnya berdarah China asli. Ibunya keturunan China, Yahudi, Belanda, dan Inggris. Ia dibesarkan di Amerika. Saat berusia 3 bulan, Lee dibawa kembali ke Hong Kong. Perubahan cuaca menyebabkan Lee menjadi rentan terhadap penyakit. Sehingga Lee menjadi lemah dan mudah terserang penyakit.
Ketika menginjak usia 13 tahun, Lee mempelajari Wing Chun, satu seni bela diri Kung Fu di bawah arahan master terkenal, Yip Man. Untuk membuktikan ilmu bela diri yang didapatnya, Lee mempraktikkannya di jalanan. Tak heran, pada usia remaja, Lee begitu nakal. Ia seringkali terlibat perkelahian jalanan. Kedua orangtuanya pun harus berurusan dengan polisi setempat. Karena tak tahan dengan kenakalan dan kawatir dipenjara, orangtuanya lalu mengirimnya pergi ke Amerika dengan bekal uang seadanya. Dikisahkan, Lee berjanji kepada ibunya bahwa ia tak akan kembali ke Hong Kong sebelum meraih keberhasilan.
Di usia 18, Lee pun pergi ke Amerika. Di sana ia menetap di Seattle dan bekerja di satu restoran kenalan ayahnya. Lee lalu mendaftar kuliah di Washington University dengan mengambil jurusan filsafat. Berkat keterampilan bela diri yang diperolehnya di Hong Kong, Lee membuka sekolah Kung Fu di Seattle yang diberi nama Institut Jun Fan Gung. Semua ras tanpa kecuali dapat mempelajari ilmu bela diri yang diajarnya.
Padahal, di negara leluhurnya di Hong Kong, ilmu bela diri ini bersifat rahasia dan hanya orang tertentu saja yang dapat mempelajari. Ini pula yang membuat beberapa pihak marah karena Lee membocorkan rahasia seni bela diri ini. Satu teori konspirasi kematiannya mengatakan bahwa ia tewas dibunuh karena menyebarkan ilmu bela diri ini. Semasa hidupnya, Lee sempat menciptakan aliran bela diri baru bernama Jeet Kune Do.
Terlepas dari misteri kematiannya, Lee sesungguhnya telah menginspirasi banyak orang. Dalam hal keberanian misalnya. Pepatah mengatakan, keberanian tak bisa dikalahkan oleh kekuatan. Lee telah membuktikannya. Lee yang bertubuh kecil, mampu menghadapi lawan-lawannya yang berukuran besar. Ah, tapi kan itu di film. Tidak juga. Tak hanya di film-film yang dibintanginya, beberapa kali Lee membuktikannya di dunia nyata. Bahkan itu ia lakukan sejak masih remaja.
Pada satu turnamen, Lee mempraktikkan teknik ‘one-inch punch’ yang fenomenal. Teknik ini ialah pukulan yang dilontarkan ke sasaran dalam jarak 1 inci. Saat berhadapan dengan seorang juara pejudo asal Jepang yang memiliki berat sekitar 100 kg, Lee memukulnya dalam jarak 1 inci, hingga kedua kaki sang pejudo terangkat dari lantai.
Didikan Lee juga banyak membuahkan hasil, bahkan diantaranya menjadi bintang film ternama. Ilmu bela diri Kung Fu pun berkembang pesat berkat andil Lee. Siapapun kini bisa mempelajarinya. Film-film laga yang umumnya didominasi oleh adegan tembak-menembak, pada kala itu diwarnai pula oleh adegan laga bela diri yang diperkenalkan oleh Lee. Bela diri yang diperagakan Lee memang menawan dan menghibur. Tak aneh bila film-film yang dibintangi oleh Lee selalu meraih box office.
Lewat karyanya pula, Lee mengubah persepsi tentang China di dunia yang lebih luas. Sebelum Lee, film Hollywood yang menampilkan peran China diperuntukkan bagi pemeran kutu buku atau pecandu opium. Setelah Lee, persepsi itu berubah drastis.
Ya, umur Lee memang singkat secara biologis. Tapi ia akan selalu dikenang sepanjang masa. Lewat keberaniannya.
* Penulis buku ‘Message of Monday’, Elexmedia, 2009 dan Ref Grafika Publishing, 2012
Photo by Mehmet Turgut Kirkgoz : https://www.pexels.com/photo/people-near-the-statue-of-bruce-lee-13245968/