Message of Monday – Senin, 18 Januari 2021 Kisah Seorang Pemulung di Rest Area
“A bone to the dog is not charity. Charity is the bone shared with the dog, when you are just as hungry as the dog.” -- Jack London, pelaut dan penulis asal Amerika Serikat, 1876 - 1916
Seorang kawan lama bercerita. Saat ia berdiskusi dengan kawan-kawannya sambil menikmati kopi di sore hari, ada satu kisah yang benar-benar membuatnya trenyuh. Seorang kawan lainnya dalam obrolan sore itu mengatakan, saat ia singgah di rest area Cipali, ia melihat seorang pemulung wanita mengorek tempat sampah. Pemandangan yang sebenarnya lazim. Menjadi tak lazim ketika ia melihat wanita tersebut mengambil bekas makanan yang sudah dibuang lalu memakannya tanpa rasa jijik sedikitpun. Pemandangan yang berada di depan mata kepalanya sendiri membuat ia kaget, kalau boleh dibilang syok.
Akhirnya ia bersama dengan teman lainnya mencoba mengumpulkan uang yang tak seberapa untuk mencoba membantu pemulung tersebut. Setelah terkumpul, uang lalu diberikan kepada sang wanita tersebut. Menurut pengakuan si pemulung, ia memang tidak makan sejak pagi hari. Profesi sang kawan ini sebenarnya seorang buruh. Walau tak seberapa yang diberikan, ia tetap merasa harus membantu orang lain yang ternyata hidupnya lebih susah dari dirinya.
Begitu berharganya bila kita berbuat welas asih (compassionate). Dengan kata lain, berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Apa yang kita lakukan sejatinya juga merekatkan kohesi sosial di masyarakat, pertautan dan ikatan bersama masyarakat dalam satu bangsa, dalam hal ini Bangsa Indonesia.
Keadaan yang terjadi saat ini, tak hanya mengajarkan kesabaran kepada kita dalam menghadapi ujian, tapi juga menunjukkan seberapa besar empati yang kita miliki. Anda sudah pasti tak bisa menjadi sinterklas. Memberikan segala sesuatunya kepada orang yang membutuhkan. Kemampuan seseorang jelas terbatas. Beban hidup dari hari ke hari di saat pandemi seperti ini mungkin bagi sebagian masyarakat makin terasa berat. Bagaimana Anda menyikapi keadaan seperti itu disekeliling Anda, itu terserah Anda. Yang pasti, Anda bisa menjadi bagian darinya. Kalau setiap harinya Anda berbuat satu kebaikan saja bagi orang lain di sekitar Anda, itu sudah sangat besar artinya. Orang bijak berkata, saat berbuat kebaikan pada orang lain, sesungguhnya kita sedang membantu diri sendiri agar terhindar dari kesulitan.
Hukum kekekalan energi mengatakan, tiada energi yang hilang bila dikeluarkan. Uang yang disumbangkan buruh tersebut memang akan berpindah tangan. Namun hakikatnya, dia akan kembali pada mereka suatu saat nanti, dalam bentuk lain, yang akan menolong mereka. Sepakat kawan?