Message of Monday – Senin, 3 Januari 2022 Selamat Datang 2022! Oleh: Sonny Wibisono *
“Belajar dari kemarin, hidup untuk hari ini, berharap untuk hari esok.” -- Albert Einstein, fisikawan
Tahun 2021 baru saja berlalu. Dan seperti tahun 2020, tahun 2021 kita lewati dengan penuh keprihatinan. Ya, pandemi kali ini memasuki tahun ketiga. Entahlah, kapan pandemi ini akan berakhir. Bahkan ancaman virus corona varian omnicron membayangi negeri ini. Walau begitu, kita masuki tahun 2022 tetap dengan menaruh harapan dan keyakinan akan kehidupan yang lebih baik.
Memang sudah menjadi kebiasaan saban awal tahun, masyarakat membuat resolusi. Daftar apa saja yang harus diraih nantinya, ditulis atau diingat dengan seksama. Tapi pengalaman saat tahun 2020 membuat resolusi yang dibuat banyak orang meleset. Ya, apalagi penyebabnya kalau bukan karena pandemi. Tak heran, saat memasuki tahun 2021 lalu, banyak orang enggan bermimpi muluk-muluk mengingat pandemi saat itu masih berlangsung. Nah, bagaimana di tahun 2022 ini?
Lagi-lagi, banyak orang tak mau banyak berjanji di tahun 2022 ini. Bayang-bayang pandemi ditambah perputaran ekonomi yang belum pulih seratus persen, membuat sebagian orang pasrah. Mereka menganggap resolusi yang dibuat malah menjadi beban tersendiri. Alih-alih mengejar target apa yang harus diraih, malah membuat sebagian orang menjadi stress.
Tentu ada juga yang tetap percaya diri membuat resolusi. Bahkan resolusi yang dibuat lebih dahsyat dari sebelumnya. Ya, sah-sah saja tiap orang melakukannya. Tapi apakah benar kita harus tetap pasrah menghadapi tahun, yang disebut sebagian orang, dengan tahun yang masih akan dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi?
Walau demikian, tak ada salahnya bila kita membuat, katakanlah semacam perjanjian, terhadap diri sendiri di tahun 2022 ini. Setidaknya agar kita menjadi lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Apa saja?
Hidup Lebih Sehat. Pandemi yang hampir menginjak tahun ketiga membuat kita semua dipaksa melek terhadap hidup sehat. Kita tak hanya dipaksa untuk terus melakukan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Tapi juga dituntut oleh diri kita sendiri untuk menjaga kualitas hidup. Makan-minum yang sehat nan bergizi, rutin berolahraga, serta melakukan pola hidup sehat lainnya. Hal yang mungkin selama ini jarang atau tidak pernah dilakukan sama sekali. Kita berharap kebiasaan ini menjadi rutinitas yang baik, walau seandainya pandemi benar-benar berakhir.
Kerja Lebih Tertata dan Terstruktur. Bukan hanya soal pola hidup sehat, tapi juga soal pola kerja yang tertata dan terstruktur lebih baik. Pandemi juga membuat banyak orang dipaksa untuk hidup lebih teratur. Misalnya saja, banyak orang yang tadinya malas, menjadi rajin bangun pagi hanya untuk sekedar berolahraga. Jika untuk berolahraga saja bisa, artinya untuk hal yang lebih penting lagi, bekerja misalnya, maka hal itu bukan hanya bisa, tapi juga menjadi wajib. Hal lainnya, seperti yang tadinya biasa menunda pekerjaan, saat ini tak bisa lagi begitu. Karena disaat pandemi seperti ini, menunda pekerjaan bisa berarti hilangnya pendapatan atau rezeki. Nah, pola ini tentu saja juga harus terus ditingkatkan di tahun 2022. Bisa jadi ini merupakan momentum yang pas.
Memulai atau Melanjutkan Hal-Hal yang Baru. Ada satu kebiasaan yang juga terjadi saat pandemi ini, yaitu mencoba hal-hal baru. Banyak orang mulai menekuni hobi atau kegiatan baru. Ada yang benar-benar baru melakukan. Ada pula yang menekuni hobi lama yang sempat terbengkalai. Lihat saja, banyak orang mulai suka bercocok tanam, memelihara ikan hias dan hewan peliharaan lainnya, membuat kue jenis baru, bersepeda, dan lain sebagainya.
Tentu saja hobi ini banyak mengandung sisi positif. Kegiatan yang dilakukan ini sejatinya juga melatih fokus dan meningkatkan kemampuan diri secara menyeluruh. Karena itu, ada baiknya terus berlanjut walau seandainya pandemi ini telah berakhir.
Lebih Berhemat. Siapapun tahu, pandemi membuat roda perekonomian menjadi porak-poranda. Banyak orang terkena pemutusan hubungan kerja. Tak sedikit pula yang kehilangan pendapatan. Hal ini membuat banyak orang bersiasat terhadap cash-flow keuangan keluarga. Mau tak mau harus berhemat. Banyak pos-pos yang tidak lagi menjadi skala prioritas.
Terus Berbagi. Satu hal penting lainnya, jangan lupa untuk terus berbagi terhadap sesama dikala pandemi ini. Berbagi saat kita mempunyai kelebihan memang dianjurkan. Tapi berbagi saat kita mengalami kekurangan, apalagi saat pandemi seperti saat ini, mungkin satu hal yang sulit dilakukan. Orang bijak berkata, saat kita berbuat kebaikan pada orang lain, sesungguhnya kita sedang membantu diri sendiri, agar menjadi lebih bahagia dan satu saat kita akan terbantu bila mengalami kesulitan dari jalan yang tak disangka-sangka. Jadi dengan berbagi, ini sama saja kita menabung rezeki untuk diri kita sendiri.
Mari kita songsong tahun 2022 dengan penuh percaya diri dan optimisme yang tinggi. Seorang kawan dekat berkata, ‘matahari ‘kan selalu bersinar’. She’s right. Selama matahari masih terbit dari arah timur, selalu ada pengharapan yang lebih baik. Jangan lupa pula perbanyak ibadah dan doa. Semoga hidup kita di tahun ini menjadi lebih baik lagi. Selamat Tahun Baru 2022, kawan!
* Penulis buku ‘Message of Monday’, Elexmedia, 2009 dan Ref Grafika Publishing, 2012