Message of Monday – Senin, 13 September 2010 Serangan Fajar Oleh: Sonny Wibisono
“Kesempatan tak pernah datang dua kali.” -- Anonim
Dalam KBBI edisi manapun, percayalah, Anda tak akan menemukan arti dari kalimat ‘serangan fajar’. Padahal, setidaknya, menurut hemat penulis, setidaknya terdapat empat makna dari kalimat ini.
Makna pertama dari serangan fajar ialah ehm, hubungan seks yang dilakukan pada pagi hari. Beberapa penelitian menyatakan bahwa aktifitas ini memberikan beberapa keuntungan. Penelitian terakhir yang dilakukan dilakukan Universitas Queen di Belfast membuktikan bahwa ‘serangan fajar’ akan membuat seluruh otot tubuh bekerja. Dalam selang waktu satu jam, aktifitas seksual tersebut diyakini dapat membakar sekitar 300 kalori yang tersimpan dalam tubuh. Sementara itu, menurut riset yang dipublikasikan oleh Journal New Scientist, hal itu akan menimbulkan efek penyembuhan dengan cara meningkatkan kadar antibodyyang merupakan pertahanan utama tubuh. Namun, dalam riset itu diingatkan pula agar aktifitas seksual tidak dilakukan secara berlebihan, karena dapat menurunkan daya tahan tubuh.
Makna kedua dari serangan fajar tentu saja diartikan secara harfiah. Dalam KBBI, kata fajar diartikan sebagai cahaya kemerah-merahan di langit sebelah timur pada waktu matahari mulai terbit. Jadi, makna serangan fajar dapat diartikan sebagai suatu serangan, baik dengan menggunakan kekuatan militer atau non-militer, yang ditujukan kepada lawan yang dilakukan pada waktu matahari mulai terbit.
Makna ketiga dari serangan fajar ialah nama film yang dibuat tahun 1981, disutradarai oleh Arifin C. Noer dengan pemeran utama Amoroso Katamsi. Fim ini meraih piala Citra FFI 1982, untuk Film, Cerita, Pemeran Pembantu Wanita, Artistik, Musik, dan Sutradara. Awalnya film ini berdurasi 210 menit, kemudian diperpendek oleh produsernya menjadi 120 menit. Film ini mengisahkan tentang tiga bagian drama sejarah yang menentukan nasib bangsa Indonesia di tahun 1945, dimana perang telah berakhir dan Indonesia berusaha meraih kemerdekaannya. Kisah ini mengambil tokoh seorang paman dan keponakannya, yaitu Temon. Sang paman diceritakan berusaha untuk mendapatkan cinta dari gadis pujaannya, Sedangkan keponakannya sendiri, berusaha menunggu ayahnya yang berprofesi sebagai tentara kembali dari medan peperangan.
Makna terakhir dari serangan fajar ialah suap politik dalam konteks pemilu atau pilkada. Istilah ini begitu popular di zaman Orde Baru. Ketika itu, pada hari menjelang pemilu dilaksanakan, oknum dari partai tertentu membagikan uang atau sembako kepada warga dengan harapan warga terpengaruh untuk memilih partai tersebut. Setelah Orde Baru tumbang, suap politik di daerah masih dapat dijumpai ketika pemilu atau pilkada berlangsung atau dalam lingkup yang lebih kecil, pemilihan kepala desa.
Menjadi menarik bila setiap makna dari kata ini dijumpai pada saat yang bersamaan. Lo, kok bisa? Coba bayangkan, bila sehari sebelum pemilu atau pilkada nanti, satu stasiun TV misalnya, menayangkan film ‘Serangan Fajar’. Hal ini mungkin saja, bisa jadi sebagai tayangan hiburan atau bahkan untuk membangkitkan semangat nasionalisme sebelum pemilu atau pilkada itu sendiri digelar keesokan harinya.
Para warga mungkin saja sudah capai dengan janji-janji gombal partai atau caleg. Nah, mungkin sebagian masyarakat berpikir, daripada lelah dan capai memikirkan nyobloskeesokan harinya, mereka pun cepat pergi tidur. Setelah sebelumnya tentu saja menonton film ‘Serangan Fajar’. Kisah romantisme percintaan dari film itu bisa juga menjadi pemicu awal untuk melakukan kegiatan di pagi harinya. Lalu saat menjelang fajar, beberapa warga pun melakukan aktifitas seks ‘serangan fajar’. Dan saat mereka kecapaian setelah melakukan hubungan seks tersebut, pagi harinya oknum dari partai atau caleg tertentu menggedor-gedor pintu rumah untuk membagikan uang atau sembako, dengan tujuan mempengaruhi si warga tersebut untuk memilih partai atau dirinya. Hal ini merupakan bentuk ‘serangan fajar’ secara berturut-turut dalam suatu waktu. Apakah hal itu mungkin terjadi? Ah, di Indonesia apapun bisa terjadi, why not?