Message of Monday – Senin, 4 April 2022
Tempat yang Mudah Hanyalah Liang Kubur
Oleh: Sonny Wibisono *
”Saya tidak pernah tahu bahwa ada orang yang berhasil meraih puncak tanpa kerja keras. Kerja keras adalah resepnya.”
-- Margaret Thatcher, Perdana Menteri Inggris periode 1979-1990
Dalam beberapa hari terakhir, ramai di media sosial berita mengenai Aplikasi Binomo. Isu itu makin hangat setelah seorang
crazy rich asal Medan, penggagas aplikasi tersebut ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Aparat berwenang juga menetapkan tersangka lain terkait kasus investasi bodong ini.
Saya tak akan membahas apa itu Aplikasi Binomo dan mengapa aplikasi ini dilarang di negeri ini. Pertanyaan mendasar, mengapa masih saja banyak masyarakat yang mudah tertipu oleh investasi ilegal semacam ini?
Memang, keuntungan yang ditawarkan investasi ini begitu fantastis. Jauh diatas rata-rata bunga tabungan dan deposito bank konvensional. Wajar bila banyak yang tergiur. Bila ada investasi yang menawarkan keuntungan diluar kelaziman, harusnya kita patut bertanya-tanya. Nah, di zaman yang serba digital seperti saat ini, tak sulit mencari tahu segala sesuatu. Apalagi bila itu menyangkut urusan investasi.
Tapi, toh, tetap saja pada akhirnya banyak yang kecewa. Banyaknya masyarakat yang tertipu menandakan jangan-jangan memang ada yang salah dalam
society ini. Memang dalam lingkup
society seperti sekarang ini, segala sesuatu serba instan. Oleh karenanya, tak heran bila makna berproses hilang di benak sebagian orang. Narasi kerja keras tidak terbangun di kepala mereka. Banyak yang ingin sukses dan kaya dalam waktu sekejap tanpa memperhatikan proses.
Memang, lain dulu, lain sekarang. Saat masih sekolah dasar, saya teringat ketika kita ingin menelpon seseorang. Kita rela antre di telepon umum yang menggunakan koin hanya untuk dapat menelpon teman. Atau, bila ingin membeli sesuatu barang yang kita inginkan, kita harus menabung dulu, baru bisa mendapatkan barang tersebut.
Bagaimana saat ini? Semua serba instan. Memang, sisi positifnya menjadi lebih efisien. Ingin makanan, tinggal pencet tuts telepon. Dalam waktu tak kurang dari sepuluh menit, makanan siap santap sudah tiba. Ingin mobil atau rumah, gampang, tinggal ambil kredit dari bank. Mobil bisa langsung dipakai. Rumah bisa langsung ditempati. Pembayaran bisa urusan belakangan dengan mencicil.
Tapi faktanya, semakin maju teknologi dan peradaban, nyatanya tak membuat manusia semakin bijak. Makin hari tingkat kesabaran orang makin terkikis. Soal sabar, omong-omong, pernah mendengar istilah
‘delayed gratification?’ Bila diterjemahkan artinya ‘gratifikasi yang tertunda’. Dapat dimaknai sebagai kemampuan seseorang untuk menahan diri dalam mendapatkan kepuasan. Menunda kepuasan berkaitan dengan menahan diri, kontrol diri dan kemauan, yang semuanya terlibat dalam pengaturan diri.Bahasa sederhananya: bisa bersabar. Dengan kata lain dapat dikatakan seseorang yang dapat menunda untuk tidak mengambil
reward sekarang.
Sayangnya, itu tidak terjadi di zaman yang serba digital ini. Kebalikannya yang justeru terjadi. Banyak orang ingin kaya dalam waktu cepat. Ingin sukses secara instan. Atau dengan modal sedikit, ingin meraup keuntungan dalam jumlah banyak secara cepat.
Ada satu hal yang dilupakan banyak orang bahwa tidak ada satu pun pekerjaan-pekerjaan di dunia ini yang mudah. Margaret Thatcher, Perdana Menteri Inggris yang kesohor itu, dalam satu acara mengatakan,
”Saya tidak pernah tahu bahwa ada orang yang berhasil meraih puncak tanpa kerja keras. Kerja keras adalah resepnya.”Tapi, benarkah tak ada satupun pekerjaan yang benar-benar mudah untuk meraih keberhasilan dalam waktu cepat? Soal pekerjaan yang mudah ini, saya teringat satu cerita menarik. Tak salah bila Anda luangkan waktu sejenak untuk menyimaknya. Henry Ward Beecher adalah seorang pengkhotbah asal Amerika yang tersohor pada abad 19. Mungkin, di zaman sekarang ini, mirip dengan aksi para motivator yang ditunggu banyak orang dengan mengeruk banyak uang dari kata-kata yang disampaikannya. Satu hari, seorang remaja menulis surat untuk Beecher. Langsung pada pokok masalah, remaja itu minta dicarikan ‘pekerjaan yang mudah.’
Beecher pun membalas surat tersebut,
“Kalau itu perilaku Anda, maka Anda tak akan memperoleh apa pun. Anda tidak bisa menjadi redaktur koran atau majalah, tidak dapat menjadi pengacara, apalagi menjadi akuntan, bahkan tidak pula menjadi pegawai departemen. Tidak satu pun dari pekerjaan-pekerjaan itu mudah. Belum lagi bidang-bidang lain seperti perniagaan, pengangkutan, praktik politik, dan lupakan kemungkinan memasuki kerumitan bidang kedokteran dan pengobatan. Untuk menjadi petani dan tentara saja, Anda harus belajar dan berpikir. Anakku, Anda memasuki dunia yang keras. Saya hanya tahu tempat yang mudah hanyalah liang kubur.”Beecher, tidak salah dan tanpa basa-basi. Kerja keras adalah modal dalam mencapai segala hal yang diinginkan. Kerja keras dengan diiringi tekad dan keteguhan hati memang harus Anda lakukan bila ingin memetik hasilnya. Jangan pernah bermimpi sukses dalam waktu sekejap. Jangan pernah berimajinasi kaya raya dalam waktu singkat.
Bagaimana bila menginginkan kesuksesan dengan mudah bahkan tanpa kerja keras? Seperti kata Beecher, Anda tinggal mengambil sekop, dan galilah liang kubur Anda sendiri. Karena tempat yang mudah di dunia ini hanyalah liang kubur.
* Penulis buku ‘Message of Monday’, Elexmedia, 2009 dan Ref Grafika Publishing, 2012
Photo by
Florian Rieder on
Unsplash