a a a a a a a a a a a a a a a
TREKKING SENTUL, LOOK DEEP INTO NATURE, MELIHAT KARAKTER ALAM SEMESTA SESUNGGUHNYA
Traveling

Traveling

Home /
/ TREKKING SENTUL, LOOK DEEP INTO NATURE, MELIHAT KARAKTER ALAM SEMESTA SESUNGGUHNYA
TREKKING SENTUL, LOOK DEEP INTO NATURE, MELIHAT KARAKTER ALAM SEMESTA SESUNGGUHNYA

TREKKING SENTUL, LOOK DEEP INTO NATURE, MELIHAT KARAKTER ALAM SEMESTA SESUNGGUHNYA

TREKKING SENTUL, LOOK DEEP INTO NATURE, MELIHAT KARAKTER ALAM SEMESTA SESUNGGUHNYA

Akhir pekan di Jakarta dapat dipastikan tak ada bedanya dengan hari biasa. Macet di beberapa tempat. Selain itu sumpek dan penuh dengan polusi. Bedanya mungkin tingkat insentisitas kebisingannya saja antara hari biasa dengan hari libur.

Nah, saat akhir pekan kemarin, 23 Januari kita mencoba kabur sementara dari pengapnya Kota Jakarta dengan mencoba suasana baru untuk menikmati alam segar pegunungan di Bogor. Satu iklan EO di media sosial, namanya Twentyseven Trekking menawarkan trekking di daerah Sentul Selatan. Tepatnya di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Apa itu trekking? Trekking, intinya merupakan aksi perjalanan panjang yang dilakukan dengan cara berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya. Kegiatan ini juga bisa dibilang rekreasi sambil berolahraga.

Ada 2 pilihan trekking yang ditawarkan oleh EO ini. Untuk pemula dan medium. Bagi pemula disarankan mereka yang melakukan trekking dengan keluarga atau belum pernah melakukan trekking sebelumnya. Sedangkan untuk medium bagi mereka yang sudah terbiasa dengan trekking, hiking, atau pendakian gunung. Setiap pilihan trek berbeda rute dan panjang lintasan yang ditempuh. Untuk pemula ada 4 pilihan trek, begitu pula untuk medium, ada 4 trek pilihan.

Kami akhirnya memilih jenis pemula dengan trek A. Maklum, kami belum terbiasa, lagipula memang sudah berumur. Trek A ini menempuh rute Cilaya - Hutan Pinus – Air Terjun Curug Leuwi Asih sejauh 3 hingga 4 kilometer yang ditempuh sekitar 2-3 jam. Apa saja yang dilewati di trek ini? Trek ini akan melewati sungai, terasiring, bukit ilalang, rerumputan, perkampungan penduduk, sawah, perkebunan pandan, hutan pinus, perkebunan singkong, sawah lagi, perkebunan serai, dan terakhir di Air Terjun Curug Leuwi Asih.

alt text

Kami berlima melakukan trekking ini. Saya bersama putri saya, berangkat dari Jakarta sekitar pukul 5.30. Perjalanan ke arah Bogor sekitar 1 jam. Titik kumpul pertemuan di Jungle Land, Bogor. Disini saya bertemu dengan sahabat saya Ibu Tuty Sulistyorini bersama suaminya. Teman kami yang satu lagi, Ibu Waty ternyata belum sampai. Di Jungle Land kami bertemu dengan Mas Adi, petugas dari Twentyseven Trekking. Mas Adi ini ternyata mantan EO Jungle Land yang tutup sejak Maret 2020 lalu karena pandemi.

Akhirnya diputuskan kami langsung berangkat untuk trekking. Sedangkan teman saya yang satu lagi bertemu di satu titik tertentu. Dari Jungle Land, kami naik kendaraan menuju tempat parkir awal mula trekking. Ternyata jauh juga. Sekitar 10 menit sampailah di tempat parkiran setelah melewati jalan perkampungan.

Setelah sampai, sekitar jam 8 pagi, kami mempersiapkan diri untuk melakukan trekking. Kami diberikan tongkat atau trekking pole yang berfungsi membantu menjejak di tanah dan menjaga keseimbangan tubuh. Syukur, udara cerah dan tidak mendung. Jadi tidak diperlukan raincoat atau jaket hujan. Agar perjalanan lancar, tak lupa kami berdoa terlebih dahulu. Di titik awal, nampak dari kejauhan terlihat keindahan Gunung Pancar.

alt text

Selama dalam trekking kami dipandu oleh seorang petugas. Titik awal trekking berada di tanah lapang, lalu kemudian memasuki padang ilalang, rerumputan, kebun singkong dan tanaman serta perkampungan penduduk. Trek yang dijalani lurus dan berliku, naik dan turun, datar dan curam, tanah dan berbatu. Ada sekitar 8 tanjakan hingga sampai ke titik akhir. Setelah itu kita sampai di sungai yang airnya cukup deras yang penuh dengan batu kali dengan ukuran besar dan kecil. Disini kita harus menyeberang. Tentu saja dengan segala kerepotannya dan harus berhati-hati. Setelah melewati sungai, kami sampai ditengah-tengah persawahan. Lalu masuk lagi ke padang ilalang, rerumputan, dan tanaman.

alt text
alt text
alt text
alt text
alt text

Saat di tengah perjalanan, kami mendapatkan satu titik dimana ada 2 jalan pilihan. Kedua pilihan menuju finish atau titik akhir yang sama. Yang pertama, jalan yang melewati hutan pinus, bisa ditempuh sekitar 2 hingga 2,5 jam. Jalan yang kedua ialah jalan pintas, yang ditempuh sekitar 1 jam. Akhirnya kami memilih jalan pintas. Karena disini kami sudah ngos-ngosan dan berkeringat. Padahal disetiap perjalanan kami beberapa kali istirahat sebentar. Entah duduk, entah berhenti sementara. Dari sini kita bertemu dengan semacam pendopo dari kayu tergantung, sepertinya memang diperuntukkan untuk tempat berfoto dengan mengambil pemandangan di bawahnya.

alt text
alt text

Setelah melewati padang ilalang dan tanaman lagi, akhirnya kami sampai juga di tepi sungai lainnya dan istirahat makan dan minum cemilan di saung yang telah disediakan. Makan bakwan dan minum air kelapa muda sebagai penambah energi yang hilang.

alt text
alt text

Setelah cukup istirahat, kami melanjutkan lagi hingga sampai ke air terjun Leuwi Asih. Setelah puas di tempat air terjun, kami berjalan menuju arah parkiran yang ditempuh sekitar 10 menit. Selama perjalanan kami bertemu dengan banyak orang yang juga melakukan trekking.

alt text
alt text

Capek? Pastinya. Tapi sehat tentunya dengan mengeluarkan keringat. Kegiatan ini tentu saja banyak manfaatnya. Selain menyehatkan, kita juga menikmati udara yang masih alami dan segar, serta suasana asri nan indah. Disini kita pun mengagumi keindahan ciptaan Tuhan akan pesona alam Indonesia yang begitu indah.

Oh ya, berapa harga tiket untuk bisa melakukan trekking ini? Kelas pemula 180ribu. Kelas medium 200ribu. Bila dengan makan siang, cukup tambah 40ribu per orang. Sangat murah dan rekomen. Tertarik untuk mencoba?



Contact Info:
Twentyseven Trekking
Mobile : 0821-2511-9943
Email : [email protected]

KOMENTAR